Hiruk-pikuk di Pasar Malam Xingguang di kota wisata Xishuangbanna, Provinsi Yunnan, China, pada 9 Februari 2023. (BP/Antara)

BEIJING, BALIPOST.com – Biro Statistik Nasional China (NSB) mencatat jumlah penduduk China pada 2022 mengalami penurunan. Jumlahnya sebanyak 1,41 miliar atau mengalami penurunan sebesar 850.000 dibandingkan 2021.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, tingkat kelahiran di China sebesar 6,77 per seribu orang, sedangkan tingkat kematiannya 7,37 per seribu orang.

Dengan data itu, maka menjadikan tingkat kelahiran di China minus 0,6 per seribu orang, demikian NSB di Beijing, Selasa (28/2).

Baca juga:  Dua Tahun Putus, Jembatan Subagan-Asak Tak Juga Diperbaiki

Pada Januari lalu, NSB juga mengumumkan pertumbuhan negatif populasi China sebagai peristiwa yang pertama kalinya dalam 61 tahun terakhir.

Pejabat senior NSB Wang Pingping mengatakan bahwa populasi China masih di angka 1,4 miliar dan masih memiliki pasar yang luas.

“China juga masih memiliki sumber daya tenaga kerja yang sangat besar karena jumlah penduduk usia kerja mencapai 900 juta jiwa,” katanya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Rekor Kasus COVID-19 hingga 300 Ribuan Per Hari, Parlemen Prancis Setujui Kartu Vaksin
BAGIKAN