Banjir di Sungai Yehembang Kauh memutuskan dua jembatan penghubung antar Banjar dan memutus akses warga. Hingga Senin (17/10) pagi, air sungai masih meluap dan merendam belasan rumah warga. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Jembatan penghubung antar-banjar di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo putus diterjang banjir bandang, Senin (17/10) dini hari. Jembatan yang berada di dekat setra Desa Adat Yehembang Kauh ini merupakan akses satu-satunya di lima banjar sisi utara Sungai Yehembang Kauh.

Hingga Senin (17/10) pagi ini, air masih meluap di sungai yang membelah Desa Yehembang tersebut. Dari informasi awal, selain jembatan tersebut masih ada satu jembatan yang menghubungkan antarbanjar juga hanyut diterjang banjir bandang.

Baca juga:  Mulai 5 Juni, ASN Jembrana Mulai Jalani "New Normal"

Luapan air sungai juga merusak jalan aspal desa hingga jebolnya rumah warga. Salah seorang warga Putu Astra Semadi mengatakan banjir masih terjadi hingga pagi ini dan memutuskan dua jembatan yang merupakan akses ke Sekar Kejula Kelod.

Selain itu banjir masih merendam belasan rumah warga di Banjar Munduk Anggrek dan Banjar Sekar Kejula Kelod. Warga saat ini sudah dievakuasi ke rumah tetangga atau saudara yang lebih aman. Petugas kesulitan masuk ke wilayah Sekar Kejula Kelod lantaran akses dua jembatan putus, sehingga warga masih terisolir. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Di Vaksinasi Perdana, Mantan Bupati Jembrana Winasa Juga Ada di RSU Negara
BAGIKAN