delegasi G20 Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIMM) pada Jumat (23/9) mengunjungi Museum Pasifika, Nusa Dua, Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah delegasi G20 Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIMM) pada Jumat (23/9) mengunjungi Museum Pasifika, Nusa Dua, Badung. Delegasi yang menghadiri ekshibisi 20 seniman dari anggota G20 ini, antara lain Executive Vice-President/Trade Commissioner – European Commission, Valdis Dombrovskis, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Daya Saing Ekonomi Prancis, Olivier Becht, dan Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket.

“Terima kasih banyak atas kerja luar biasa dalam mempromosikan seni Pasifik dan hubungannya dengan Eropa. Benar-benar mengesankan,” kata Wakil Presiden Eksekutif/Komisaris Perdagangan-Komisi Eropa, Valdis Dombrovskis, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga:  Jaga Tren Positif Kunjungan Wisatawan, Puluhan Kegiatan MICE akan Digelar di Nusa Dua

Dikatakan Olivier Becht, kunjungan ke Museum Pasifika bersama para pendirinya, Philippe Augier ini memberikan pengetahuan baru terkait persatuan antara Tahiti dan Bali, titik pertemuan budaya Asia dan Pasifik, karya seumur hidup yang menyinari Prancis di Asia. “Penemuan yang sangat bagus!” kata Becht.

Museum Pasifika telah menyambut lebih dari 300 menteri, VIP, diplomat dan duta besar dari Indonesia dan negara lainnya. Museum ini disebut sebagai “The Largest Asia Pacific Art Museum” karena 600 lebih koleksinya yang terdiri atas lukisan dan patung seni dari berbagai wilayah di Asia Pasifik.

Baca juga:  G20 Belajar Mendengarkan di Bali

Museum Pasifika mengusung koleksi yang unik perpaduan beragam genre seni yang terdiri dari Master Indonesia mulai dari Raden Saleh hingga ke Lempad, dari Affandi dan Hendra Gunawan hingga ke Kobot. Selain itu, terdapat juga hasil karya seniman Indo-Eropa (Perupa Eropa yang tinggal dan berkarya di Indonesia) baik itu Italia, Jerman, Austria, Swiss, Belgia, Prancis, Australia, Meksiko, dan Belanda.

Museum Pasifika memiliki koleksi unik para seniman tersebut. Lebih dari 100 karya seni dipamerkan di 4 ruangan: Italia, Prancis, Belanda, dan Indo-Eropa. Karya maestro seperti Walter Spies, Miguel Covarrubias, Jean Le Mayeur, Willem Hoffker, Rudolf Bonnet, Arie Smit, Charles Sayers, dan Theo Meier dipajang di museum itu.

Baca juga:  Negara G20 Diajak Berkolaborasi Wujudkan Transformasi Digital Inklusif

Misi Museum Pasifika adalah untuk menciptakan pusat seni internasional, menawarkan program pendidikan seni kepada anak-anak dan siswa sekolah Indonesia dan Bali, serta menghadirkan objek wisata “kelas atas” di kompleks BTDC. Museum Pasifika mengusulkan menciptakan sekolah seni formal atau informal yang dalam proses belajar berpadu dengan
seniman daerah. (kmb/balipost)

BAGIKAN