Pada Kamis (22/9), museum ini dikunjungi Zhu Xinglong, Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Museum Agung Bung Karno di Denpasar merupakan tempat untuk belajar sejarah bangsa dan dunia. Pada Kamis (22/9), museum ini dikunjungi Zhu Xinglong, Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar.

Konjen beserta rombongan diterima Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno (YKBK) Gus Marhaen penuh kekeluargaan. Saat itu diserahkan buku kisah
perjalanan Bung Karno dan kerja sama RI dengan China.

Baca juga:  Indonesia dan Tiongkok, Sahabat dalam Perjuangan Tanggulangi Kemiskinan

Saat melihat koleksi museum, Zhu Xinglong menemukan banyak dokumen berbahasa Mandarin
dan koleksi foto kunjungan Bung Karno ke RRT diterima Presiden RRC Mao Tse Tung pada 13 Juni 1961. Konjen mengaku Bung Karno sangat terkenal di masyarakat Tiongkok sampai saat ini.

Terutama berperan banyak dalam menjaga hubungan kerjasama RI dan China. Yang penting lagi adalah menjadi tuan rumah KTT Asia Afrika.

Baca juga:  Konjen Tiongkok Sumbang Ribuan Buku untuk 10 Sekolah di Bali

Makanya dia menyebut nama Bung Karno tak akan terhapuskan bagi rakyat Indonesia dan RRT. “Itulah alasan kami mengunjungi museum ini,” tegasnya.

Konjen mengaku, museum ini ternyata banyak menyimpan dokumen dunia dengan tokoh utama Bung Karno. Kelebihan ini bisa menjadi sumber belajar bagi masyarakat RI dan dunia. (Sueca/balipost)

BAGIKAN