Petugas melakukan evakuasi sopir truk terjatuh ke jurang. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kapolsek Seririt, Kompol Suwandra seizin Kapolres Buleleng, AKBP Made Dhanuardana, Kamis (25/8), mengatakan, Muslimim (42), asal Jember, Jawa Timur (Jatim),  yang jatuh ke jurang saat terlibat perkelahian dengan sesama rekan sopir sudah membaik. Setelah berhasil ditarik dari dasar jurang, korban yang mengalami luka dan lemas kemudian dibawa ke RS.

Muslimin, dikatakan Suwandra, telah diizinkan pulang oleh dokter. “Karena sudah sama-sama emosi dan saat berkelahi itu sampai terperorok ke jurang, dan korban Muslimin yang terjun bebas hingga tak sadarkan diri di dasar jurang, lalu Miswan berhasil naik ke atas jalan dan langsung meninggalkan lokasi kejadian setelah sebelumnya dia memegang kayu di sekitar jurang,” jelasnya.

Baca juga:  Bendera Partai Dibakar di Jakarta, Kader PDIP Bangli Datangi Polres

Menurut Suwandra, ketika berkelahi keduanya tidak mengetahui di lokasi perkelahian itu berbatasan dengan jurang yang dalam. Karena sudah tersulut emosi, keduanya terjatuh ke jurang.

Korban Muslimin terjatuh sampai ke dasar jurang dengan kedalaman sekitar 30 meter. Sementara Miswan berhasil memegang kayu, sehingga tak sampai terjatuh.

Sebelumnya, dua sopir truk Muslimin dan Miswan (42), akan mengambil material batu kali di lokasi galian di Desa Banjar Asem. Muslimin diberikan tanah urug oleh Miswan.

Baca juga:  Polisi Ingatkan Dampak Siswa Kecanduan Game Online

Atas perlakuan itu, diduga korban kesal dengan Miswan. Dia kemudian mendahului keluar dari lokasi galian.

Sampai di perbatasan Desa Mayong dengan Desa Busungbiu, korban menghentikan truk sembari menunggu Miswan. Tak berselang lama, Miswan tiba dan sempat memepet truk yang dikemudikan Muslimin.

Setelah lewat beberapa meter, Miswan juga menghentikan truknya di pinggir jalan. Muslimin yang sudah kesal sejak awal kemudian keluar dari truk sembari membawa kunci dari besi batangan yang biasa dipakai membuka ban truk.

Baca juga:  Dua Paslon Pilkada Klungkung Sepakat Kampanye Damai

Dia lantas mendekati Miswan dan bermaksud akan melakukan pemukulan. Tidak terima dengan perlakuan itu, Miswan kemudian melawan, sehingga keduanya berkelahi. “Keduanya ini pekerja di satu perusahaan yang sama. Ada dugaan, korban kesal ketika memesan batu kali, tetapi dikasi tanah urug. Dia kemudian menunggu Miswan. Saat keduanya bertemu, kuat dugaan karena kesal itu memicu emosi dan terjadi perkelahian,” kata Suwandra.

Kasus ini sekarang masih didalami Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Seririt. Polisi mulai melakukan pemeriksaan di loaksi kejadian dan mengumpulkan keterangan saksi. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN