Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 belum berakhir. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kasus di sejumlah negara. Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, usai rapat evaluasi PPKM, Senin (4/7).

Dalam keterangan pers virtualnya dipantau dari Denpasar, Airlangga merinci kenaikan kasus rata-rata dalam 7 hari di beberapa negara. Amerika Serikat kasusnya masih 116.304, Australia 32.116, India 16.065, Singapura 8.266, Malaysia 2.384, Thailand 2.278, dan Indonesia 1.939. “Ini secara moving average,” ungkapnya.

Baca juga:  Berkunjung ke Wisata Alamendah Bandung, Manfaatkan Hutan dan Berdayakan Masyarakat

Ditambahkannya, secara kasus harian per 3 Juli, Indonesia ada 1.614 kasus. “Kita lihat kasus tersebut tentunya masih berada di bawah positivity rate WHO yang 5 persen,” paparnya.

Dilihat dari reproduksi efektif di luar Jawa-Bali, Sumatera 1,08, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi masing-masing 1,1, Maluku dan Papua mencapai 0,99. “Kalau dari segi kasus secara nasional, Jawa-Bali masih mewakili mayoritas atau 95 persen yaitu 1.579 kasus, sedangkan di luar Jawa-Bali hanya 35 kasus atau 4,07 persen,” ungkapnya.

Baca juga:  Ribuan Penonton Antusias Tonton Drama Gong "Dukuh Suladri" di Art Center

Dipaparkannya, kasus harian tertinggi di luar Jawa-Bali ada di Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara, masing-masing 77 dan 67. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN