Kepala SMK PGRI 4 Denpasar, Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., di Gedung Tefa. (BP/sue)

DENPASAR, BALIPOST.com – SMK PGRI 4 Denpasar di kawasan Jl. Kebo Iwa Selatan dikejar calon siswa baru. Jumlah calon siswa baru yang mendaftar di SMK PGRI 4 Denpasar hingga Kamis ( 30/6) mendekati 200 siswa. Pendaftaran PPDB sampai 15 Juli mendatang.

Kepala SMK PGRI 4 Denpasar, Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., mengatakan jumlah calon siswa itu akan terus bertambah karena masyarakat kini semakin cerdas menentukan pilihan studi lanjut yang berkualitas. Untuk itu SMK PGRI 4 Denpasar siap menerima lulusan SMP di Bali yang tercecer alias belum mendapatkan sekolah negeri.

Berbagai kemudahan sudah disiapkan. Antara lain, hanya memungut uang pengembangan sekolah Rp500.000 dan biaya kursus bahasa dan komputer Rp500.000. Jadi dengan dana Rp 1 juta sudah diterima di SMK PGRI 4 Denpasar. Sedangkan dana jaminan asuransi dan kartu pelajar Rp250.000 dan uang pakaian bisa dibayar belakangan dan dicicil.

Baca juga:  Di Museum Ada Guna, Wisatawan Belajar Mematung dan "Mejejahitan"

Suarya mengambil langkah berani dengan membebaskan uang gedung dan uang praktik. Bahkan sekolah ini tak menaikkan SPP sejak dua tahun lalu yakni Rp350. 000. Khusus bagi calon siswa baru berprestasi diberi diskon 40 persen dari uang pengembangan.

Ketut Suarya juga membantu siswa kurang mampu mendapatkan beasiswa PIP. Inilah, kata dia, sebagai bentuk kepedulian SMK PGRI 4 Denpasar membantu Gubernur Bali dan Pemprov Bali menyukseskan Wajib Belajar 12 Tahun dan mendukung visi pembangunan manusia Bali pada ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’.

Suarya yang Ketua Pengurus PGRI Kota Denpasar juga tak ingin anak milenial di Bali putus sekolah gara-gara turunnya daya beli masyarakat. SMK PGRI 4 Denpasar juga tak mau mencetak pengangguran di Bali.

Baca juga:  Ponton Rusak, Sejak Dua Bulan Pelabuhan Rakyat Pesinggahan Tutup

Makanya tahun ini, ia menargetkan menerima 10 kelas yakni Tata Boga empat kelas, Akomodasi Perhotelan (AP) merekrut 3 kelas dan Multimedia (MM) ditargetkan menerima tiga kelas. “Semua kompetensi ini laris di pasar kerja,” jelasnya.

Upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaannya sangat menonjol di SMK swasta unggulan ini. Belum lama ini SMK PGRI 4 Denpasar meresmikan Gedung Tefa (teaching factory) megah sebagai wadah membentuk inkubator bisnis di sekolah ini. Itulah menurut Suarya bentuk penguatan keterampilan siswa guna mencetak SDM siap pakai.

Dia berkeinginan lulusan SMK PGRI 4 Denpasar tak hanya menjadi tenaga kerja tingkat madya namun jenjang yang lebih tinggi. Makanya jika sekolah lain baru menerapkan Kurikukum Merdeka Belajar, dia mengajukan diri menerapkan Kurikukum Mandiri guna lebih banyak menghasilkan naker berkualitas setara dengan lulusan sarjana. Hal ini didukung oleh sarana prasarana lengkap dan guru profesional yang kreatif dan inovatif.

Baca juga:  Liburan di Bali, Pasutri Singapura Jadi Korban Kejahatan

Tahun ini SMK PGRI 4 Denpasar melepas 328 siswa kelas XII. Mereka diminta menjaga nama baik almamater dan menunjukkan prestasi dan disiplin tinggi di tempat belajar dan kerja baru.

Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, M. M. mengajak masyarakat bergabung dengan SMK PGRI 4 Denpasar yang meraih akreditasi A dan ber-ISO 9001-2008 bidang manajemen mutu. Ini artinya SMK PGRI 4 Denpasar berpengalaman mencetak SDM bermutu dan alumninya tersebar bekerja di semua sektor kehidupan. Ini yang dia sebut SMK PGRI 4 Denpasar memberi jaminan masa depan terbaik bagi lulusannya. (Adv/balipost)

BAGIKAN