Menparekraf Sandiaga turun ke Pantai Kuta, Sabtu (23/4) untuk bertemu pedagang sekitar pantai. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Video terkait seorang perempuan yang merupakan wisatawan mancanegara mengeluh soal kondisi di Pantai Kuta menjadi viral dalam beberapa hari terakhir. Viralnya video ini direspons Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Sandiaga turun ke Pantai Kuta, Sabtu (23/4) untuk bertemu pedagang sekitar pantai.

Salah pedagang kain di Pantai Kuta, Ni Nyoman Lendri (60) sempat diajak berbincang. Pada kesempatan itu, Lendri berharap agar pariwisata bisa pulih kembali seperti sebelum adanya COVID-19.

Baca juga:  Belum Pernah Kunjungi 5 Warung Ini? Jangan Ngaku Pecinta Babi Guling

Pasalnya, setelah pariwisata internasional Bali dibuka pada Maret 2022 lalu, ternyata kondisi kunjungan belum pulih. Karena selama ini belum ada tamu baru yang datang. Kunjungan ke Pantai Kuta saat ini menurutnya hanya dari tamu yang lama yang sebelumnya sudah ada di Bali. “Belum, pendapatan belum pulih, soalnya tamu yang datang belum ada tamu baru, tamunya masih tamu yang lama, dan yang lokal saja. Kami harap agar pariwisata pulih kembali seperti semula,” kata Lendri.

Baca juga:  Desa Wisata Undisan Dikunjungi Menteri Sandiaga Uno

Mendengar cerita pedagang, Menteri Sandiaga meminta para pedagang di Pantai Kuta untuk bersabar. Ia berharap para wisatawan mancanegara berbondong-bondong ke Pulau Dewata setelah libur Lebaran 2022 berakhir.

Melalui kunjungan ke Pantai Kuta, Menteri Sandiaga berharap para pemangku kepentingan bisa memberikan solusi dan tidak langsung menyalahkan para pelaku ekonomi kreatif. “Saya ingin mengajak kita semua para pemangku kepentingan untuk jangan langsung menyalahkan para pelaku ekonomi kreatif, tapi harus diberikan solusinya. Karena kalau hanya ngasi tau nggak boleh ini nggak boleh itu, kita bukan pemerintah. Kita harus kasih solusi,” ujarnya.

Baca juga:  LLA 2020, Hotel Indigo Seminyak Raih "Resort Mewah Terbaik di Bali"

Menurutnya, baik wisatawan mancanegara maupun nusantara, haruslah bisa merasa nyaman dan aman ketika berlibur di mana pun. “Dan tentunya pelaku ekonominya kita minta untuk jangan melakukan kegiatan yang membuat wisatawan tidak nyaman,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN