Seorang pedagang duduk diatas joging track sambil menunggui dagangannya di Pantai Sanur, Denpasar. Untuk proyek penataan tahap dua pantai ini, Pemkot Denpasar masih melakukan proses lelang. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Program kegiatan penataan Pantai Sanur tahap I yang digarap BWS Bali-Penida telah tuntas pada 31 Desember 2021. Kini, Pemkot Denpasar akan melanjutkan penataan lanjutan tahap II di pantai tersebut.

Kabid Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, I Wayan Dirgayasa yang dikonfirmasi, Senin (14/3) mengatakan, proyek lanjutan ini sudah memasuki proses tender. “Untuk saat ini kita masih proses pelelangan di ULP,” ujar Dirgayasa.

Berdasarkan informasi di LPSE Kota Denpasar, tender untuk proyek ini sudah direspons oleh puluhan rekanan. Sedikitnya sudah ada 43 peserta lelang yang mendaftar.

Proyek dengan dana APBD 2022 ini dengan nilai pagu paket sebesar Rp 28.840.000.000 dengan nilai HPS paket sebesar Rp 28.839.959.328.

Baca juga:  Pandemi COVID-19 Dongkrak Penjualan Produk Wadah Makanan

Sebelumnya, rencana penataan tersebut sudah dipresentasikan pihak konsultan perencana PT. Tata Rancana Hijau (Taru) dihadapan jajaran Komisi III DPRD Denpasar di Kantor Dinas PUPR. Dari pemaparan tersebut, dewan berharap kualitas penataan tahap II ini lebih baik dari kualitas pekerjaan di tahap I lalu.

Anggota Komisi III, seperti I.B. Ketut Kiana mengatakan, sangat mendukung rencana lanjutan penataan kawasan Pantai Sanur. Hanya, perlu diperhatikan kualitas penataan ke depan.

Karena selama ini, masyarakat melihat kualitas penataan jogging track yang dilakukan selama ini, masih banyak yang perlu diperhatikan. “Paling tidak keraguan masyarakat selama ini, terkait kualitas harus terjawab pada penggarapan proyek lanjutan ini. Apalagi yang menggarap ini Kota Denpasar. Harus lebih baik,” ujar politisi asal Sanur Kaja ini.

Baca juga:  Antisipasi Nusa Penida Jadi Kuta Kedua, Perlu Ada "Grand Design" Pariwisata

Hal yang sama juga diungkpan Wakil Ketua DPRD Denpasar, Wayan Mariyana Wandira. Politisi Golkar asal Sanur Kauh ini berharap rekanan yang nantinya menggarap proyek ini harus memperhatikan kondisi di lapangan. Terutama untuk bahan-bahan yang digunakan.

Mengingat, penataan pantai ini akan sangat rentan dengan gerusan ombak ketika air laut pasang. Karena itu, penggarap proyek harus tahu betul karakter pantai yang digarap. “Jangan sampai baru selesai, proyeknya tergerus ombak,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, pihak Konsultan Perencana menyebutkan kali ini penataan akan melanjutkan proyek yang sebelumnya digarap BWS Bali –Penida. Hanya, proyek kali ini lebih panjang bila dibandingkan tahap I. Tahap II ini sepanjang 5,7 kilometer dari 6 kilometer panjang Pantai Sanur. Penggarapannya mulai dari pintu masuk Pantai Sanur (Bali Beach) hingga Pantai Mertasari. Hanya, di Pantai Mertasari tidak menyentuh penataan pedagang. Hanya menggarap jogging tracknya saja.

Baca juga:  Jadwal PKB, Kamis 11 Juli 2019

Di sepanjang jogging track ini akan dilengkapi fasilitas publik, berupa toilet  setiap 30 meter, shower serta lampur penerangan, sehingga masyarakat bisa menikmati pantai di malam hari.

Ketua Komisi III DPRD Denpasar, Eko Supriadi menyambut baik komitmen Pemkot Denpasar dalam penataan kawasan Sanur. Dalam slide yang ditayangkan pihak perencana dinilai sudah baik. Namun, konsep ini harus benar-benar dikawal agar hasilnya nanti juga bisa sama dengan desain. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN