Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (dua kiri) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Andika Perkasa bertemu pada Selasa (28/12). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ratusan pos TNI yang berada di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) akan dilengkapi layanan internet. Hal ini diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menerima kunjungan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Andika Perkasa.

Akses internet di pos pelayanan TNI wilayah 3T ini untuk mengatasi tantangan komunikasi dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. “Konkretnya Kominfo akan memberikan dukungan terhadap 200 titik pos layanan TNI di wilayah terluar melalui akses internet yang langsung dihubungkan ke satelit, dan ini akan dilaksanakan di tahun 2022,” ujar Johnny, Selasa (28/12) dalam keterangan persnya.

Baca juga:  Pinang Paylater Permudah Pelaku Usaha AgenBRILink Akses Permodalan

Ia mengatakan infrastruktur yang paling feasible dan paling cepat mendukung pelayanan TNI di 200 titik berupa VSAT yan dihubungkan langsung dengan satelit. Menurutnya, saat ini Kementerian Kominfo mempunyai kapasitas yang cukup untuk mendukung layanan TNI di wilayah terluar.

“Kalau yang berkaitan dengan secure communication itu betul-betul domain militer. Namun, (dukungan Kominfo) berkaitan dengan komunikasi nonmiliter untuk memberikan layanan pertahanan negara di wilayah 3T,” jelasnya.

Baca juga:  Tinggi, Potensi Kerawanan Pilkada 2024

Sementara itu, Jenderal Andika menyatakan, sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI, langsung melakukan orientasi. Menurutnya, masih banyak titik operasi TNI yang belum terjangkau akses komunikasi. “Tidak hanya pada wilayah perbatasan seperti di Kalimantan dan Papua tetapi juga di beberapa kepulauan lainnya. Ternyata begitu banyak pos kita yang tidak ada sarana komunikasi. Karena apa? Karena memang sinyalnya tidak ada, sehingga untuk laporan saja harus nyeberang pulau,” jelasnya.

Baca juga:  Mau Jelajah Wisata Semarang? Naik Bus Tingkat Gratis Aja

Menurut Panglima ada pula tantangan di daerah perbatasan lain seperti titik pos TNI di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, serta wilayah yang dekat dengan Sulawesi Tenggara. “Di Taliabu, di Kepulauan Sula itu sangat sulit,” paparnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN