Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate menegaskan arti penting peningkatan koordinasi dan kolaborasi baik di lingkungan internal maupun dengan mitra kerja dalam menjaga ruang digital Indonesia. Ia mengemukakan hal ini dalam Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo yang berlangsung hibrida di Nusa Dua, Bali pada Sabtu (11/12).

Menteri Johnny meminta seluruh jajaran Ditjen Aptika untuk dapat membangun koordinasi dan kolaborasi interpersonal dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokok secara lebih baik. “Malam ini kita ikrarkan bersama from now on, dari malam minggu ini, kita camkan betul bahwa Keluarga Besar Ditjen Aptika adalah Indonesia tulen membangun koordinasi dan kolaborasi interpersonal dalam menjaga ruang digital Indonesia secara lebih baik,” tandasnya dalam rilis yang diterima.

Menurut Menkominfo untuk mengawal seluruh elemen masyarakat bertransformasi menjadi bangsa digital yang maju di era disrupsi, setiap talenta digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo dituntut untuk adaptif dan memanfaatan teknologi digital. “Pada saat kita meletakkan tulang punggung 4G, di saat yang sama juga dituntut teknologi untuk rollout dan memberikan operasi komersial 5G. Pada saat kita merancang awal pengenalan 5G, dunia sudah berbicara 6G. Pada saat kita mengantar masyarakat dan pemerintah menuju kota cerdas, technology company sudah bicara metaverse, meloncat begitu cepat. Di sinilah pentingnya talenta-talenta hebat yang ada di Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika agar menjadi enabler bagi bangsa dan masyarakat kita bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik di era digitalisasi ini,” tegasnya.

Baca juga:  Menkominfo : Pemerintah Siapkan Regulasi Pelindungan Data Pribadi

Menteri Johnny menegaskan saat ini Kementerian Kominfo diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan penggelaran infrastruktur teknologi telekomunikasi dan Informatika secara merata di seluruh wilayah tanah air. “Pada saat bersamaan pula Kepala Negara berpesan agar hilir atau downstream infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), juga harus mampu dan dikuasai oleh bangsa Indonesia,” tegasnya.

Dengan menjaga ruang digital Indonesia aman, bersih dan bermanfaat, Menteri Johnny mengharapkan inovasi berbasis TIK akan berkembang di Indonesia. “Apabila mandat dan tugas itu dilaksanakan dengan baik, maka Indonesia akan melangkah maju dan menciptakan beragam inovasi dengan memanfaatkan teknologi,” ungkapnya.

Baca juga:  Kembangkan "Smart City," Kepala Daerah Diminta Tingkatkan "Digital Leadership"

Menkominfo menegaskan saat ini Indonesia membutuhkan inovasi di semua sektor. Mulai dari electronic government, ekonomi digital, teleeducation, telehealth, serta aplikasi lain. Oleh karena itu, Menteri Johnny mengingatkan agar Ditjen Aptika bisa menjadi penghantar bagi masyarakat dalam memasuki era transformasi digital.

Dalam acara itu, Menkominfo menyatakan ikut merasakan dan memahami suasana batin pekerjaan besar yang menanti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Ditjen Aptika. Menteri Johnny berkisah tentang keluarga yang memiliki latar belakang sebagai pegawai negeri sipil.

“Saya putra dari dua ASN rendah. Ibu saya merupakan Guru Sekolah Dasar (ASN), sementara Ayah saya bekerja sebagai paramedis tingkat rendahan di salah satu puskemas. Masa kecil sampai besar saya, berada di dalam lingkungan pegawai negeri. Karenanya, saya mengetahui betul jiwa raganya ASN, yang dulu namanya adalah pegawai negeri sipil (PNS),” tuturnya.

Baca juga:  Budi Arie Setiadi Dilantik Jadi Menkominfo

Menkominfo mengisahkan ketika ayah dan ibu menuliskan nomor induk pegawai (NIP) di tiang tembok rumah. “Bagaimana mereka setiap harinya pada saat pergi bekerja dan kembali pulang ke rumah, selalu melihat NIP-nya dan meminta anak-anaknya termasuk saya untuk menghafalnya,” kisahnya.

Dalam acara itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Dirjen Aptika, Semuel A. Pangerapan; Sekretaris Ditjen Aptika, Slamet Santoso; Direktur Ekonomi Digital, I Nyoman Adhiarna; Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Bambang Dwi Anggono; Plt. Direktur Pengendalian Ditjen Aptika, Anthonius Malau; serta Plt. Direktur Tata Kelola, Teguh Arifiadi. Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Bonie Pudjianto mengikuti rapat koordinasi secara virtual. (kmb/balipost)

BAGIKAN