Gedung LPBJ Tabanan ambrol saat hujan mengguyur, Minggu (21/11). (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Tabanan pada Minggu (21/11) mengakibatkan satu gedung di areal kantor Bupati Tabanan ambrol. Gedung yang dimanfaatkan untuk layanan pengadaan barang dan jasa (LPBJ) Kabupaten Tabanan tersebut rusak parah.

Kejadian ambruknya gedung LPBJ pertama kali diketahui salah seorang petugas keamanan, Putu Dedik Ardana Putra. Saat itu, ia tengah bertugas berjaga di gedung ruang rapat lantai bawah kantor Bupati Tabanan atau sebelah barat gedung LPBJ.

Baca juga:  Bertambah Lagi Pasien COVID-19 Sembuh di Tabanan, Ini Jumlah Kasus Masih Dirawat

Sekitar pukul 11.30 WITA, terdengar suara gemuruh keras. “Sempat dengar suara keras, saat dicek ternyata atap gedung LPBJ sudah ambruk, langsung saya kirim video ke WA grup,” terangnya.

Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, bangunan ukuran 12 x 10 meter tersebut ambruk diperkirakan atap bangunan yang telah lapuk. Ditambah lagi hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Tabanan selama tiga hari belakangan ini membuat atap kian rapuh hingga akhirnya jebol.

Baca juga:  Tiga Ratus Penari Inti Rejang Ratu Segara Dipasupati

“Usai mendapat laporan, kami langsung hubungi pihak PLN untuk memutus listrik di tempat itu agar tidak membahayakan saat proses evakuasi, berkas-berkas dan sejumlah komputer juga sudah dipindah ke ruang rapat,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Bagian LPBJ Dewa Putu Mahendra mengatakan, berkas-berkas termasuk peralatan komputer sudah seluruhnya dipindahkan ke ruang rapat untuk sementara. Ia mengatakan meski tidak ada kendala dalam proses kerja nantinya, karena untuk lelang sudah rampung akhir tahun ini.

Baca juga:  RS Wangaya Sampai Dirikan Tenda Tampung Titipan Jenazah, Usulan PHDI Disambut Baik

Hanya saja, memang perlu segera dilakukan langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi adanya lelang mendahului (tidak bisa ditunda) di awal 2022 seperti lelang sewa mobil, dan lelang mamin rumah sakit. “Ada lelang mendahului untuk 2022 jadi diantisipasi lebih awal, sedangkan peralatan kita semua kena air dan belum dicek apakah rusak atau tidak,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN