Suasana malam di sekitar Gelung Kori yang ada di Jalan Gilimanuk-Denpasar. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengajak para pelaku wisata Jembrana berbenah untuk menghadirkan destinasi wisata yang berkualitas. Terlebih, pariwisata internasional akan dibuka lagi pada 14 Oktober.

Terkait target wisatawan, Tamba tidak pilih-pilih. Baik itu wisatawan domestik maupun asing. “Harapannya agar dapat sesuatu dari pariwisata ini. Bukan hanya asap dan debu karena sekedar dilewati,” katanya, Selasa (12/10).

Ia juga berharap pariwisata Jembrana segera bangkit, membuka, dan menyerap lapangan pekerjaan di masa pandemi COVID-19 yang sudah lama berlangsung ini. Untuk mewujudkan ini, Bupati mengumpulkan para pelaku pariwisata, manager hotel, PHRI hingga pokdarwis se-kabupaten Jembrana, agar bisa urun rembug untuk memetakan permasalahan.

“Ini pertemuan pertama, kita ingin mendengar masukan langsung dari pelaku wisata. Memetakan sejumlah masalah, sektor apa saja yang perlu dibenahi agar benar-benar bersiap,” kata Tamba.

Baca juga:  Launching Festival Tidore 2017, Ini Permintaan Menpar Arief Yahya

Menurutnya Jembrana tidak kalah dengan kabupaten lainnya di Bali. Karena itu ia mengajak pelaku pariwisata agar lebih out of the box mengemas paket wisatanya.

Bupati melihat sampai sekarang industri pariwisata Jembrana masih bergerak sendiri-sendiri. Artinya yang ditonjolkan belum merupakan product destinasi Jembrana.

Ia mencontohkan jika ada paket wisata yang dijual selama 3 hari, para pelaku pariwisata akan kebingungan. “Kalau jual paket 3 hari kepada tamu, untuk hari pertama mungkin lolos. Nah untuk hari berikutnya akan kebingungan diajak kemana. Belum ada tujuan pasti karena masih meraba-raba. Nah ini yang ingin kita carikan solusi,” papar Tamba.

Daerah, sambungnya, juga tengah menyiapkan infrastruktur serta fasilitas penunjang wisata dengan konsep one stop destination. Mulai dari sentra tenun Jembrana, atraksi wisata rutin tahunan, Jegog, UMKM/kuliner serta sirkuit all in one.

Termasuk gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali bagi wisatawan domestik dari Jawa akan ditata. Sehingga mencirikan pelabuhan modern dan memberi nilai tambah bagi wisatawan yang melintas.

Baca juga:  DED Jalan Lingkar Barat Tanjung Benoa Masuki Tahap "Review"

Terkait ini, para pelaku pariwisata di Jembrana menilai kesiapan di sektor wisata masih kurang. Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah ( BPPD) Jembrana, I Kadek Rondy Ginawan berharap pemerintah daerah memperbanyak penunjuk arah tempat destinasi wisata di Jembrana. Baik itu plang wisata maupun billboard maupun videotron.

Mewakili rekannya, Rondy juga menyampaikan keluhan di lapangan terkait lampu penerangan jalan (LPJ) menuju akses wisata banyak yang padam. Ia ingin lampu penerangan itu segera diperbaiki.

Baca juga:  Belum Setahun, Pajak Reklame Badung Sudah Lampaui Target

Selama ini masih banyak lampu penerangan jalan di daerah wisata justru mati sehingga gelap dan kurang nyaman bagi wisatawan. Selain itu, event yang ada diharapkan bisa melibatkan sektor perhotelan. Misalnya dari kunjungan kerja yang masuk ke Jembrana wajib menginap di Jembrana.

Perlunya promosi berkesinambungan juga menjadi sorotan. Tujuannya tidak lain untuk mempromosikan Jembrana  sebagai daerah wisata agar dikenal market.

Menurutnya promosi tidak boleh sekali saja tapi mesti berkali-kali dan secara kolektif. “Kondisi saat ini kami sudah berpromosi, tapi sebatas individual dengan promosi sendiri-sendiri. Itu kurang mendapat perhatian pasar. Kalau mau dikenal, Jembrana harus melakukan promosi berkesinambungan. Jadi kami mohon, tolong dianggarkan untuk promosi ini agar Jembrana bisa bersanding dengan destinasi lainnya yang lebih dulu dikenal,” harapnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN