Suasana kunjungan di salah satu obyek wisata di Kabupaten Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Menurunnya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Tabanan berimplikasi pada penurunan pendapatan asli daerah (PAD), khususnya dari sektor pariwisata. Guna mencegah tidak tercapainya target PAD, Komisi II DPRD Tabanan meminta pemerintah mencari strategi lain.

Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara mengatakan, untuk bisa mengatasi lemahnya tingkat kunjungan wisman dari luar negeri, dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pariwisata disarankan sebaiknya lebih menggenjot tingkat kunjungan wisatawan domestik (wisdom). Terkait hal ini, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan para pelaku pariwisata untuk mencari solusi atau langkah yang harus dilakukan sehingga bisa meningkatkan tingkat kunjungan wisdom.

Baca juga:  Perijinan Lengkap, Usaha ATV Kuber Bali Adventur Berkontribusi ke Desa Adat

“Munculnya wabah ini, tentu tidak bisa diprediksi kapan datangnya karena sifatnya musibah, dan memang dari laporan yang kami terima, banyak wisatawan asing yang cancel berkunjung ke Bali, begitupun obyek wisata di Tabanan juga terdampak,” terangnya, Minggu (9/2).

Untuk bisa lebih meningkatkan kunjungan wisdom, lanjutnya, diperlukan inovasi atau terobosan promosi yang diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan lebih banyak lagi. Sehingga mereka mau datang bertamasya ke obyek wisata di Bali maupun di Tabanan. “Tentunya yang bisa diharapkan untuk bisa menutupi penurunan tingkat kunjungan dari mancanegara khususnya Tiongkok ini, minimal kunjungan domestik lebih meningkat lagi,” sarannya.

Baca juga:  Pascalibur Panjang, Wisdom Padati Pelabuhan Gilimanuk

Seperti diketahui, wabah virus Corona berdampak pads penurunan di sejumlah DTW di Tabanan. Misalnya saja di DTW Danau Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Sebelum merebaknya Corona, per hari kunjungan wisatawan asal Tiongkok mencapai 200-250 orang atau sekitar 20 persen. “Secara global untuk Wisman biasanya di angka 1.500 sekarang hanya 1.000 artinya sampai 25 persen penurunannya,” beber Manager DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika, belum lama ini.

Baca juga:  Nataru, Okupansi Hotel di Denpasar Capai 90 Persen

Kondisi serupa juga terjadi di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Manager Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana mengakui kunjungan wisatawan Tiongkok memang turun. “Memang berdampak dan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan, biasanya banyak wisatawan Tiongkok sekarang sepi bahkan tidak terlihat sama sekali, hanya wisatawan asal negara lain saja seperti India, Eropa dan lainnya,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN