Menteri Pariwisata Arif Yahya, saat mengunjungi Indonesia Pavilion area pertemuan tahunan IMF-WB, Jumat (12/10). (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Selama pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-WB, sebanyak 2.565 paket wisata sudah dibeli delegasi. Dari jumlah itu, sebanyak 93 persen destinasi yang dipilih adalah paket di Bali.

Menurut Menteri Pariwisata Arif Yahya, saat ditemui di Indonesia Pavilion, Jumat (12/10), pemesanan paket wisata itu paling banyak dilakukan melalui platfrom online travel agent (OTA) hingga pemesanan lewat surel dan onsite. Jumlah tersebut merupakan data sementara dan berpotensi naik. Karena, delegasi biasanya akan membeli paket ketika memiliki waktu luang disela pertemuan. Namun demikian, hingga akhir event ini, pihaknya yakin jumlah pemesanan akan meningkat karena saat ini datanya masi dikumpulkan.

Baca juga:  Ikut MIDE 2017, Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia 

Dijelaskannya, untuk lokasi paket wisata, memang terbanyak dibeli adalah Bali, yakni sekitar 93 persen  dari total paket yang ditawarkan. Dari jumlah itu, terbanyak Delegasi yang membeli dari Amerika Serikat, Australia, Inggris dan China.

Dikatakannya, untuk paket wisata yang ditawarkan, memang sangat diminati oleh delegasi. Karena, seperti saat ditawaran 600 paket gratis dari panitia, langsung ludes dalam satu hari. Memang kata Arief, wisatawan MICE memiliki tingkat pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan wisatawan lain. Yaitu sekitar 2.500 USD per sekali kunjungan.

Baca juga:  Dari Jokowi Blusukan ke Pasar Kreneng hingga Harga Babi Merosot

Diungkqpkannya, untuk Karakter wisatawan MICE mrmang biasanya mereka lebih memilih paket wisata yang berada di sekitar lokasi kegiatan. Bahkan, paket-paket wisata yang dibeli delegasi, lebih banyak berupa one day tour.

Sementara, menurut Deputi Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, potensi Bali pasca event ini akan sangat besar.  Karena dengan kegiatan ini, tentunya Bali mendapatkan promosi gratis dengan datangnya ribuan delegasi dan ini sekaligus bisa mengangkat citra Pulau Dewata di mata internasional. (yudi karnaedi/balipost)

Baca juga:  Penyelundupan Benih Lobster Berpotensi Rugikan Negara Rp 30 Triliun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *