Ilustrasi. (BP/Freepik.com)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang ibu berinisial NPORD (36) mengajak bayinya usia 8 bulan makan di restoran yang berada di salah satu mall, Jalan Teuku Umar, Denpasar, Kamis (6/11).

Awalnya korban pesan makanan dan air mineral. Saat minum air mineral tersebut langsung muntah dan mengenai celananya.

Korban kaget karena celananya itu langsung belang. Diduga yang disajikan tersebut cairan pemutih pakaian. Saat ini korban sedang proses opname di rumah sakit.

Kuasa hukum korban, Edward TPHL Tobing, Jumat (7/11) menceritakan kronologi peristiwa tersebut.

Menurut Edward, pada Kamis pukul 13.30 WITA, korban makan di restoran dan pesan beberapa menu makanan, termasuk minuman air mineral dikemas botol kecil. Beberapa menit kemudian, dibawakan semua makanan serta minuman itu dan disajikan pramusaji restoran.

Baca juga:  Jelang Lebaran, Denpasar-Gilimanuk akan Steril Kendaraan Barang Nonlogistik

“Usai makan karena haus dan anaknya juga minta minum, klien saya membuka tutup botol air mineral itu lalu meminumnya. Saat itulah langsung muncrat dan air itu mengenai celananya. Warna celana yang kena air itu langsung belang atau putih. Ternyata itu (air) cairan pemutih,” tugasnya.

Korban beralamat di wilayah Kelurahan Sempidi, Mengwi, Badung ini, langsung pusing dan muntah lagi. Walau dalam kondisi pusing, korban langsung menelepon Edward.

Bukannya minta maaf, pihak restoran justru menyampaikan ke korban nanti diganti makanannya dan tidak usah bayar.

“Pas saat itu saya tiba sana (TKP). Saya tanya siapa supervisor di sini? Ditunjukkan dan dua orang datang. Apa tanggung jawab kalian, kalau ada apa-apa sama klien saya ini? Jawaban mereka masih menghubungi head manager di Yogjakarta,” ungkap Edward.

Baca juga:  PKB XLVI Dibuka 15 Juni, Ini Rangkaian Acaranya

Edward langsung bilang jika korban harus segera dibawa ke rumah sakit dan minta semua barang bukti. Lagi-lagi pihak restoran bilang makanannya gratis. “Tapi saya tidak mau dan langsung bayar,” ungkapnya.

Staf restoran bolak-balik menelepon atasannya. Melihat hal itu, Edward langsung menyampaikan jika mereka tidak taktis menyelesaikan masalah, padahal ini berkaitan dengan nyawa.

Saat dihubungi staf restoran di TKP, head manager mengatakan minggu depan akan ke Bali pada Rabu mendatang.

Edward langsung mengajak korban ke Rumah Sakit Bhayangkara supaya bisa cepat dapat penanganan medis. Selain itu juga minta divisum.

Pada Kamis pukul 22.00 WITA, korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Bali dan ditangani Ditreskrimsus karena terkait pelanggaran Undang-undang Konsumen.

Baca juga:  Masuk Musim Kemarau, Puluhan Desa di Buleleng Rawan Kekeringan

“Proses sedang berjalan. Kondisi korban sekarang ini persiapan mau opname. Karena cairan sudah masuk ke kerongkongan, mana punya bayi lagi. Aduh, saya bilang kok ini begini? Rasa empati tidak ada. Kalau sama manusia kalian tidak empati. Soal masalah kelalaian atau sengaja, itu urusan berbeda. Permintaan maaf tidak ada,” tutupnya.

Supervisor Restoran, Nurmawati menyampaikan tidak punya hak mengklarifikasi kejadian tersebut. Pasalnya masalah ini langsung ditangani manajemen pusat yang ada di Yogyakarta. “Hari ini manajemen pusat datang (Bali), tapi jamnya belum tahu. Semoga cepat selesai,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Ariasandy saat dikonfirmasi mengatakan masih mengecek laporannya ke Ditreskrimsus. “Nanti kami cek dulu laporan lengkapnya, termasuk visum,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN