
DENPASAR, BALIPOST.com – Harga emas mengalami kenaikan yang terus berlanjut hingga kini sudah menyentuh kisaran Rp2,4 juta per gram. Di tengah tingginya harga ini, minat masyarakat untuk membeli logam mulia meningkat.
Hal tersebut diakui oleh pedagang dan perajin emas di Bali. Meski saat ini perhiasan emas masih cukup tinggi peminatnya, namun masyarakat kini mulai beralih ke logam mulia.
Manajer Galery Kohinoor, Faizal Jawas, Jumat (24/10) mengatakan, peminat perhiasan masih cukup banyak meski harga tinggi. Ia juga menyebut logam mulia mengalami peningkatan. “Yang meningkat sekarang itu logam mulia. Ini mungkin cara bijaksana untuk investasi,” katanya.
Pihaknya juga mengeluarkan produk emas muda dengan kadar 8 hingga 9 karat yang menjadi alternatif masyarakat untuk tetap memiliki perhiasan di tengah harga emas tinggi.
Permintaan logam mulia beragam, mulai dari berat kecil seperti 0,5 gram, 1 gram dan seterusnya. Namun ada pula yang sekaligus membeli dengan jumlah besar yaitu 100 gram.
Berat tertinggi untuk logam mulia dikatakannya mencapai 500 gram hingga 1 kilogram. Namun untuk pembelian jumlah banyak ini harus dengan pemesanan terlebih dahulu.
Hal senada juga diungkapkan oleh perajin perhiasan Ni Putu Adnyani yang juga pemilik Bara Silver. Dia mengatakan banyak masyarakat yang memilih membeli emas murni (logam mulia) saat ini dibandingkan perhiasan di tengah tingginya harga emas.
Hal tersebut membuat perajin ragu untuk membuat produk perhiasan saat ini. “Karena masyarakat memilih membeli emas muni dengan harga tinggi ini. Karena investasinya lebih bagus. Ya kami perajin bisa apa,” katanya. (Widiastuti/bisnisbali)







