
DENPASAR, BALIPOST.com – Batik yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi bukan hanya sekadar kain, tetapi juga simbol identitas, kebanggaan, dan persatuan bangsa.
Peringatan Hari Batik Nasional, 2 Oktober, di Bali dan Nusa Tengara, semakin bermakna karena selaras dengan semangat masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional ini, Insan BRILiaN BRI Region 17/Denpasar kompak mengenakan pakaian batik di lingkungan kerja. Ini, sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Indonesia sekaligus dukungan nyata dalam melestarikan warisan leluhur.
Regional CEO BRI Region 17/Denpasar, Hery Noercahya, mengatakan Hari Batik Nasional menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa bangga sekaligus menjaga kekayaan budaya bangsa. “Melalui kebersamaan Insan BRILiaN mengenakan batik, kami ingin menunjukkan bahwa BRI tidak hanya hadir memberikan layanan perbankan, tetapi juga menjadi bagian dari pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” katanya.
Selain itu, BRI secara konsisten mendorong pertumbuhan UMKM batik lokal melalui fasilitas pembiayaan, pendampingan usaha, hingga pemanfaatan digitalisasi agar produk batik semakin dikenal masyarakat luas. Dukungan ini sejalan dengan komitmen BRI dalam memperkuat UMKM sebagai tulang punggung ekonomi, termasuk di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
“BRI terus berkomitmen mendukung pelaku UMKM batik di Bali dan Nusa Tenggara agar semakin berdaya saing, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga mampu menembus pasar nasional dan internasional,” tambah Hery Noercahya.
Dengan semangat Hari Batik Nasional, BRI meneguhkan komitmen untuk menghadirkan layanan prima sekaligus menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi kekuatan bangsa. (*)