SINGARAJA, BALIPOST.com – Peringatan World Clean Up Day 2025 di Kabupaten Buleleng dipusatkan di Muara Sungai Saba, Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Jumat 19 September 2025.
Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Gede Supriatna turun langsung memimpin aksi bersih-bersih yang melibatkan ribuan peserta dari unsur perangkat daerah, sekolah, universitas, hingga komunitas peduli lingkungan.
WCUD merupakan gerakan global yang sejak digagas pada tahun 2008 telah menjangkau lebih dari 211 negara.
Di Buleleng, aksi tahun ini tidak hanya dipusatkan di Tukad Saba, namun juga dilaksanakan serentak di seluruh wilayah kabupaten.
Momentum tahunan tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan kompleksitas persoalan sampah dan urgensi kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam arahannya, Bupati Sutjidra menegaskan pentingnya aksi nyata menjaga alam agar terhindar dari bencana ekologis.
Ia mencontohkan kejadian bencana banjir di Bali Selatan yang dipicu oleh kurangnya perhatian terhadap kebersihan sungai.
Pemilihan Tukad Saba sebagai pusat kegiatan bukan tanpa alasan.
Sungai ini memiliki aliran yang mengalir sepanjang tahun, sehingga rentan mengalami penumpukan endapan dan pencemaran.
Sutjidra menekankan perlunya penanganan serius, termasuk pengerukan dan pengawasan pemanfaatan daerah aliran sungai.
Selain pembersihan manual, kegiatan ini juga diisi dengan penuangan eco-enzyme ke aliran Tukad Saba.
Cairan hasil fermentasi limbah organik ini diyakini bermanfaat untuk menjernihkan air, mengurangi bau tidak sedap, menetralkan senyawa berbahaya, serta meningkatkan kualitas ekosistem perairan.
Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menambahkan bahwa aksi ini merupakan simbol sinergi antara pemerintah, aparat, lembaga pendidikan, komunitas, dan masyarakat. (Nyoman Yudha/balipost)