Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan terkait program paket ekonomi usai rapat koorddinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Program magang link-and-match yang akan menyerap lulusan baru (fresh graduate) universitas diluncurkan pemerintah di Istana Kepresidenan RI, Jakarta pada Senin (15/9).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan 10 persen dari keseluruhan fresh graduate dapat langsung diserap.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, program magang itu merupakan satu dari delapan program terbaru yang diluncurkan pemerintah untuk tahun 2025.

“Salah satu yang kita juga dorong adalah link-and-match antara fresh graduate untuk masuk lapangan kerja. Nah pemerintah akan kasih 6 bulan gaji setara UMP (upah minimum provinsi). Jadi, fresh graduate itu 10 persen akan langsung masuk ke lapangan kerja dengan link-and-match​​​​​​​,” kata Airlangga.

Baca juga:  Rambah 29 Kota, Vaksinasi Mitra Driver Gojek Makin Massif

Dalam pelaksanaannya, Airlangga menyebut mereka yang dapat mengikuti program magang itu mencakup para lulusan baru, dan mereka yang telah lulus maksimal setahun. Untuk kriteria usianya, Airlangga menyebut tidak ada batasan umur untuk para calon peserta magang.

“Jadi, kita berharap dengan 6 bulan (magang, red.), mereka punya kemampuan sesuai dengan kemampuan industri sehingga bisa langsung lepas, dan masuk ke industri,” sambung Menko Airlangga.

Dalam jumpa pers di Kantor Presiden RI, Senin siang, Airlangga menjelaskan kuota peserta untuk program magang itu sebanyak 20.000 orang dan selama proses magang tersebut, mereka akan mendapatkan uang saku sebesar upah minimum provinsi (UMP) Rp3,3 juta per bulan. Upah tersebut diberikan selama periode 6 bulan magang.

Baca juga:  Isu Politik Identitas Menguat, PDIP Tampilkan Narasi Satukan Keberagaman

Anggaran yang digelontorkan untuk program magang itu sebesar Rp198 miliar.

Untuk teknis pelaksanaannya, Airlangga menjelaskan program magang itu dijalankan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, kampus-kampus, dan industri.

“Link-and-match kita atur pusat, tetapi kan perguruan tinggi di daerah diharapkan, (lulusannya, red.) dipekerjakan dengan industri di daerah, misalnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten,” kata Airlangga.

Walaupun demikian, untuk para lulusan baru di daerah 3T, yaitu daerah terluar, terdepan, dan tertinggal, program magang mereka akan diurus langsung oleh pemerintah pusat.

Baca juga:  Ratusan Dokter Perkuat Rasa Kebhinekaan

“Di daerah 3T, kita harus pindahkan mereka sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia,” sambung Airlangga.

Kemudian, saat ditanya mengenai lulusan perguruan tinggi lainnya yang belum mendapatkan pekerjaan setelah lulus di atas 1 tahun, Airlangga menyebut Kementerian Ketenagakerjaan telah memiliki beberapa program pelatihan untuk mereka.

“Mereka (Kemenaker, red.) membuat program peningkatan produktivitas, antara lain dengan melakukan re-training, dan re-skilling​​​​​​​. Jadi, itu jalur yang sesuai dengan program di Kementerian Ketenagakerjaan,” kata Airlangga. (kmb/balipost)

BAGIKAN