Atlet Gulat bertarung pada Porprov Bali XVI/2025. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Cabang olahraga gulat mencetak sejarah baru di Bali. Setelah penantian panjang selama 14 tahun, Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Bali akhirnya berhasil menggelar pertandingan gulat di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI/2025.

Yel-yel “Gulat Bali! Juara! Sing Ada Lawan, Jeg Panting!” menggema di GOR Bulutangkis, Jalan Praja Dalung, Badung, saat kejuaraan berlangsung pada 11-13 September 2025.

Kejuaraan ini menjadi momentum penting bagi PGSI Bali yang bertekad membangkitkan kembali gulat di Pulau Dewata. Ketua Umum PGSI Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama kejuaraan ini adalah menjaring bibit atlet berprestasi yang akan dipersiapkan untuk level nasional dan internasional.

Baca juga:  Gempabumi di Jatim Dipicu Sesar Aktif

“Ini adalah sejarah bagi PGSI Bali setelah penantian 14 tahun. Kami berangkat dari minus, dengan pengurus yang sebelumnya ‘antara ada dan tiada.’ Kami berusaha semaksimal mungkin, dan kini perjuangan kami berbuah manis,” ujar Dewa Dharmadi.

Meski menghadapi tantangan, termasuk anggaran yang terbatas, PGSI Bali tetap berhasil menggelar acara berkat bantuan sponsor. Mereka juga mendatangkan wasit juri internasional, Herlambang dan Agus Setiawan, dari PB PGSI untuk memastikan pertandingan berjalan profesional.

Porprov Bali XVI/2025 menyediakan 24 medali yang diperebutkan, terdiri dari 7 emas, 7 perak, dan 10 perunggu. Sebanyak 31 atlet dari lima kontingen—Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Buleleng, dan Karangasem, berpartisipasi dalam kejuaraan ini.

Baca juga:  Antisipasi Berita "Hoax" Jelang Pilkada, Ini Upaya Cyber Crime Polda Bali

Kepada para atlet dan wasit, Dewa Dharmadi berpesan agar selalu menjunjung tinggi sportivitas. Ia berharap para atlet pulang membawa “cerita manis” dan menjadi bukti bahwa gulat Bali adalah cabang olahraga yang berprestasi.

Senada dengan itu, Wasit Juri PB PGSI, Herlambang dan Agus Setiawan, menyatakan rasa bangganya menjadi bagian dari sejarah ini. Mereka menggarisbawahi pentingnya integritas wasit dan sportivitas atlet untuk memajukan gulat di Bali.

“Kami menaruh hormat kepada pengurus PGSI Bali. Mengurus gulat ini dasarnya adalah ikhlas. Untuk itu, wasit juri harus tegas, sedangkan atlet harus menjunjung sportivitas. Buktikan gulat Bali bisa maju,” tegas Herlambang.

Baca juga:  Tanpa Lakukan Ini, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Takkan Terwujud

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, yang diwakili oleh Ardy Ganggas, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kejuaraan ini. Ia mengaku terharu mendengar perjuangan PGSI Bali.

“Tadi saya merinding mendengar pernyataan Ketua Gulat Bali yang tegas menyatakan mencetak sejarah. Saya sendiri pegiat martial art, jadi ikut bertanggung jawab secara moril,” kata Ardy.

Ia menambahkan pesan dari Ketua KONI Bali agar semua pihak mengikuti aturan, mekanisme, dan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan.

Keberhasilan menggelar pertandingan gulat di Porprov ini menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi PGSI Bali untuk mengembangkan potensi atlet-atletnya di masa depan. (Suka Adnyana/Balipost)

BAGIKAN