Petugas saat melakukan penanganan longsor di perbatasan Klungkung-Gianyar di Desa Tusan. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tebing tinggi di timur Tukad Melangit Desa Tusan Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, kembali longsor, Rabu (10/9). Material longsor menutup sebagian akses jalan. Sehingga arus lintas kendaraan dari dua arah macet.

Sejumlah petugas nampak siaga di lokasi untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Satpol PP dan Damkar Klungkung, bersama TNI-Poltri menyebar personelnya untuk membantu penanganan di lokasi, guna mengurangi kemacetan.

Antrean panjang, baik truk maupun kendaraan pribadi terus mengular dari dua arah. Mengingat jalur utama Klungkung-Gianyar ini setiap harinya cukup padat dengan aktivitas kendaraan.

Petugas melakukan aktivitas buka-tutup akses jalan dari kedua arah. Sehingga kendaraan masih bisa melintas di lokasi. Selain memastikan arus lalu lintas masih bisa berjalan, petugas Satpol PP dan Damkar serta TNI-Polri juga membantu BPBD Klungkung membersihkan material longsor yang masih menutupi sebagian akses jalan.

Baca juga:  Bibit Sudah Jadi Siklon Tropis Surigae, Waspadai Dampaknya

“Sudah (tertangani), untuk yang sifatnya bencana alam kami dari Damkar sebatas membantu BPBD, baik sarana maupun personil, sekarang masih penanganan terakhir di lapangan,” kata Suwarbawa.

Setelah selesai penanganan di Tusan, Suwarbawa menambahkan personel juga bergerak ke titik longsor lainnya di depan Goa Jepang Kecamatan Banjarangkan. Meski titik longsor tidak separah di Tusan, petugas berupaya melakukan penanganan hingga tuntas di setiap titik longsor, agar tidak membahayakan pengguna jalan.

Baca juga:  Segini, Jumlah Gempa Susulan Dicatat BMKG hingga Hari Ini

Tidak hanya membersihkan material longsor, tetapi juga menyemprot sisa material berupa lumpur, agar akses jalan bersih.

“Kami mohon permakluman kepada masyarakat, utamanya para pengguna jalan, penanganan di setiap titik longsor sedikit membutuhkan waktu. Karena selain menyingkirkan material longsor, kami dari Damkar juga harus mengambil air dari sumur bor PDAM agar airnya bersih. Ini yang sedikit membutuhkan waktu. Soalnya kalau kami sedot air dari sungai, semua aliran sungai airnya keruh. Agar jalannya bersih dari lumpur dan pengguna jalan aman saat melintas,” kata Suwarbawa.

Baca juga:  Pohon Tumbang, Akses Jalan di Penestan Kelod Terganggu

Penanganan di titik longsor Goa Jepang, juga dilakukan dengan sistem buka-tutup. Agar akses jalan masih bisa dilewati kendaraan dari dua arah. Penanganan sudah dilakukan dengan cepat dan tuntas, sehingga kendaraan dari kedua arah sudah bisa melintas.

Meski demikian, pihaknya tetap mewanti-wanti pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di daerah yang rawan longsor. Potensi hujan lebat masih terjadi, demikian juga dengan potensi longsor dan bencana alam lainnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN