I Nyoman Suyasa. (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek Pembangunan Bandara Bali Utara akan segera terwujud tahun ini. Apalagi, Bandara Bali Utara telah masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nyoman Suyasa pun mendorong agar agar proyek yang sudah lama diidamkan masyarakat Bali ini segera terwujud. Dan baru di era kepemimpinan Presiden Prabowo masuk dalam RPJMN 2025-2029.

Ini bukti komitmen Presiden Prabowo membangun Bali yang lebih baik. Terutama mengurai kemacetan yang ada di Bali selatan dan memeratakan pembangunan antara Bali selatan dengan Bali utara. “Kami Komisi III mendorong supaya Bandara Bali Utara itu segera diwujudkan,” tandas Suyasa saat ditemui di ruang Komisi III DPRD Bali, Senin (30/6).

Baca juga:  PPDB SMAN Kisruh, Bupati Badung Bersurat ke Gubernur

Menurutnya, pembangunan Bandara Bali Utara adalah solusi strategis untuk memajukan perekonomian Bali Utara, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan pembangunan antara Bali Selatan dan Utara.

“Akan ada 3 kabupaten terdampak sangat besar (adanya pembangunan Bandara Bali Utara,red), Karangasem, Bangli, dan terutama Buleleng. Jadi perlu pemerataan ekonomi di 3 kabupaten ini,” ujarnya.

Terkait dengan lokasi Bandara, politisi Partai Gerindra ini mendengar pembangunan Bandara Bali Utara akan dibangun di atas laut. “Kalau di bangun di laut itu banyak manfaatnya, di samping lahan kita tidak terlalu susah, apalagi jika harus memindahkan pura itu tidak mungkin. Jadi kalau solusinya di laut kami fine-fine saja, bagus itu,” tukasnya.

Nyoman Suyasa kembali menegaskan harapannya agar proyek pembangunan Bandara Bali Utara ini segera terwujud. Jangan sampai sudah di grounbreaking seperti yang sudah dilakukan di Kubutambahan pada tahun 2017, kemudian pembangunannya tidak jalan sampai saat ini.

Baca juga:  Kasus Penebasan Pemuda NTT, Polisi Periksa Delapan Saksi

Suyasa menyarankan, agar sebelum Bandara Bali Utara dibangun penting untuk membangun infrastruktur pendukungnya terlebih dahulu. Sehingga, akses menuju Bandara Bali Utara memadai. Di samping juga melakukan berbagai pematangan dengan baik dari segala sisi. Apalagi, Presiden Prabowo menginginkan agar pariwisata Bali jauh lebih baik dan berkualitas ke depannya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Kamis (26/6), mengeklaim proyek pembangunan Bandara Bali Utara akan mulai dilakukan tahun ini. Menurutnya, proses peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan dalam waktu dekat.

Baca juga:  Hujan Deras Dinihari, Ratusan Lapak Pedagang Kumbasari Terendam

Erwanto mengungkapkan dana yang bakal digelontorkan untuk pembangunan bandara baru itu mencapai Rp 50 triliun. Dana tersebut juga digunakan untuk membangun fasilitas penunjang lainnya seperti aerotropolis, aerocity, dan terintegrasi dengan jalan tol.

Menurut Erwanto, pembangunan Bandara Bali Utara akan menggandeng investor asal China. Ia menjamin proyek tersebut tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Erwanto juga mengakui penetapan lokasi pembangunan bandara baru itu tertahan selama sembilan tahun. Namun, ia optimistis proyek ambisius ini akan berlanjut karena sudah tercantum dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo Subianto dan masuk dalam RPJMN 2025–2029. Selain itu, proyek ini telah selaras dengan Perda RTRW Buleleng, menunggu tahap realisasi dari pusat. (Winata/Balipost)

 

BAGIKAN