Dokomen aktivitas penumpang mancanegara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.(BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Lonjakan jumlah wisatawan mancanegara ke Kabupaten Badung berbading terbalik dengan kondisi ketenagakerjaan. Ratusan tenaga kerja di sektor pariwisata justru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), di tengah lonjakan wisatawan.

Salah satu usaha yang mengalami PHK ini adalah usaha yang bergerak di sektor rekreasi wisata. Namun, kondisi ini rupanya tidak serta-merta berkaitan dengan turunnya kunjungan wisatawan asing ke Bali.

Data dari Dinas Pariwisata Badung menunjukkan bahwa pada bulan Mei 2025, tercatat sebanyak 621.068 wisatawan asing berkunjung ke Bali. Angka ini naik dibandingkan Mei tahun sebelumnya yang hanya mencapai 565.436 wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Nyoman Rudiarta saat dihubungi, Jumat (27/6) mengatakan, pariwisata Badung mengalami tren positif tersebut. “Kalau dibilang penurunan kunjungan, tidak ya. Kita dalam tren ini ada peningkatan,” ujar Rudiarta.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Minta Pemerintah Dukung Pembangunan Infrastruktur

Menurutnya, angka tersebut bahkan lebih tinggi dari kunjungan pada April yang berjumlah 609.262 wisatawan. Adapun negara penyumbang wisatawan terbanyak masih didominasi oleh Australia, India, Cina, Inggris, dan Korea. Namun, ia tidak menampik bahwa tidak berlangsungnya sejumlah kegiatan besar seperti Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) turut memengaruhi tingkat hunian hotel di wilayah Badung.

“MICE sangat berpengaruh, ya lumayan lah. Kegiatan ini, baik bertaraf domestik maupun internasional, itu berdampak juga terhadap okupansi hotel,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa keberlangsungan sektor ini sangat penting untuk mendongkrak ekonomi daerah. Rudiarta juga mengingatkan akan tantangan baru yang bisa berdampak negatif terhadap kunjungan wisata. “Kita juga harus siap-siap. Beberapa negara telah mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk jangan dulu berwisata. Kita yang memang bergantung dari sektor pariwisata, ayolah kita berwisata dalam negeri,” imbuhnya.

Baca juga:  Di 2018, Badung Kembali Alokasikan Belasan Perangkat Gambelan untuk Banjar

Di sisi lain, PGS. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi, memperkirakan lonjakan penumpang selama libur sekolah 23 Juni–14 Juli 2025. “Akan ada 1,67 juta penumpang dengan 9.884 pergerakan pesawat. Puncaknya diprediksi terjadi pada 6 Juli 2025 dengan 78 ribu penumpang dan 460 pergerakan pesawat dalam sehari,” jelasnya.

Ia menyebutkan, sejak 10 hari terakhir, tren peningkatan jumlah penumpang telah terlihat, menembus angka 70 ribu hingga 78 ribu penumpang per hari, meningkat signifikan dibandingkan hari-hari biasa yang rata-rata hanya 61 ribu penumpang dan 378 penerbangan per hari.

Baca juga:  Astra Motor Bali Apresiasi Rent Bike Gianyar Melalui Gathering

Selain karena libur sekolah, menurut Wahyudi, peningkatan ini diperkirakan akan berlanjut hingga Agustus, seiring masuknya periode libur musim panas (summer holiday). Untuk menunjang kenyamanan penumpang, Bandara Ngurah Rai menyiapkan berbagai program bertema liburan.

“Kami ingin menghadirkan keseruan liburan yang hangat dan ceria di bandara. Akan ada aktivitas-aktivitas menarik dan ambience yang berbeda dari biasanya,” katanya.

Pihaknya berharap langkah-langkah ini mampu menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan mendukung pemulihan serta pertumbuhan sektor pariwisata Bali. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN