Suasana ngarebong di Pura Agung Petilan Kesiman. (BP/sue)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Dinas Kebudayaan Denpasar Raka Purwantara mengatakan tahun 2025, Denpasar menganggarkan Rp3,5 miliar untuk PKB. Anggaran tersebut digunakan untuk mengikuti seluruh materi yakni 21 item.

Ke-21 materi tersebut terbagi ke dalam 4 bagian pementasan yaitu, peed aya (pawai), utsawa (parade), rekasadana (pagelaran), wimbakara (lomba).

‘’Denpasar tidak ada penyertaan dana dari Provinsi karena sejak 2024. Denpasar, Badung dan Gianyar tak mendapat BKK dari Provinsi Bali untuk penyelenggaraan PKB,’’ jelasnya.

Adapun materi peed aya atau pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025 yang akan ditampilkan Denpasar adalah kekhasan tradisi, seni dan budaya yang dimiliki Desa Adat Kesiman. Pada saat Peed Aya (pembukaan PKB) akan diisi dengan keanekaragaman seni budaya dan kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang, yang saat ini lestari keberadaannya di Desa Adat Kesiman. Di antaranya ada ngarebong, baris poleng, yang merupakan keunikan dan kekhasan Desa Adat Kesiman.

“Tradisi-tradisi ngarebong, ada ngurek, ada barong yang merupakan palawatan menyertai ritual ngarebong, akan ditampilkan dari sisi profannya, bukan sakralnya,” ujarnya.

Khusus untuk peed aya, Denpasar menyiapkan anggaran Rp400 juta. Sedangkan pada kegiatan utsawa (parade), Denpasar akan menampilkan parade Gong Kebyar Dewasa oleh sekaa gong andana Sidhi Gurnita, Desa Adat Sidakarya, parade Gong Kebyar Wanita oleh sekaa gong Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod.

Baca juga:  Pengamanan Padangbai Diperketat Pascaperampasan Senpi

Parade gong kebyar anak-anak oleh sekaa gong Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian, parade joged bumbung dari sekaa joged Sekar Sari, Banjar Sawah, Pedungan. Parade drama gong dari sekaa drama gong Catur Semaya Kanti, Banjar Ujung, Kelurahan Kesiman. Parade janger dari sekaa janger, Banjar Sindu Kelod, Sanur, parade wayanv kulit dari Pepadi Denpasar, parade ngelawang barong dari sekaa ngelawang Banjar Tatasan Kaja, Desa Adat Tonja.

Parade kesenian palegongan atau semara pagulingan dari sekaa palegongan Natar Ayun, Banjar Saba, Penatih, dan parade busana adat khas yang diisi Tim Penggerak PKK Denpasar.

Pada bagian rekasadana (pagelaran), Denpasar membawakan materi kesenian gambelan semarandana yang diisi oleh Sanggar Linggar Prakerti Banjar Kaliungu Kaja Dangin Puri Kaja, kesenian gambuh oleh paguyuban seniman Denpasar, kesenian angklung kebyar mabarung oleh sekaa angklung Banjar Bun, Dangri dan sekaa angklung Banjar Peken, Renon. Ada pula pagelaran kesenian topeng Gases Balo oleh Banjar Lantang Bejuh, Sesetan.

Baca juga:  Patrakam Patram Budaya Pembuktian Manajemen Sanggar Seni Unggul

Khusus untuk wimbakara (lomba) yakni lomba baleganjur diikuti oleh Sekaa Gong “Gita Jaya Semara”, Br.Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara. Lomba Taman penasar diikuti oleh Sekaa Taman Penasar “Pesraman Ngewangun Budaya”/PNB

Art Community, Br. Pegok, Desa Adat Sesetan, Denpasar Selatan, lomba gender wayang diikuti oleh Sekaa Gender Wayang Br.Sumuh, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat.

Lomba lomba tari barong ket diikuti oleh Sekaa Gong “Pancer Gita Werdhi Winangun” Desa Adat Panjer, Denpasar Selatan, lomba masatua Bali diikuti Sanggar Bali Lestari, Kota Denpasar, lomba lukis diikuti oleh Sanggar Lukis” Padmanata” Denpasar.

PKB tahun ini melibatkan 1.600 orang terdiri dari seniman, penabuh, penari, konsultan serta pembina seni. Ada 21 sekaa, sanggar dan komunitas seni yang terlibat dalam PKB. Namun, ia menegaskan bahwa Pemkot memberi ruang yang lebih pada sekaa sekaa yang lahir dari banjar sebagai bentuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

“Memang kita utamakan sekaa sekaa yang berbasis di banjar, kalau peed aya, karena banjar kekurangan personil, jadi kita melibatkan beberapa banjar di Keskman. Namun ada juga sanggar seni yang berbasis di banjar, karena banjar inkubator seni dan budaya, bukan berarti pak wali mengabaikan sanggar seni yang dikelola oleh perorangan, berkolaborasi melestarikan seni dan budaya,” ujarnya.

Baca juga:  Dorong UMKM Bali "Kunjungi Dunia," Menkop Teten Kunjungi STMIK Primakara

Tahun ini, diakui ia lebih berfokus pada lomba-lomba yang belum maksimal diraih tahun lalu seperti lomba baleganjur, bapang barong ket, masatua Bali, mewarnai, magender wayang, taman penasar. “Itu akan kita fokuskan nanti, prioritaskan capaian prestasi yang belum maksimal tahun lalu, bisa meningkat tahun ini. Targetnya seperti lomba barong, baleganjur, taman penasar yang tahun lalu meraih juara II, kita targetkan tahun ini menjadi yang terbaik,” ujarnya.

Keberpihakan Denpasar pada bidang seni dan budaya sangat tinggi. Terlihat dari kegiatan PKB yang diikuti setiap tahun, semua materi PKB selalu diikuti. “Apresiasi Walikota terhadap seni, budaya, seniman, yang tumbuh di Kota Denpasar sangat tinggi. Dari 3 baga di PKB, kepesertaan Denpasar dan Badung sangat banyak,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN