DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan Denpasar berkomitmen untuk lebih bersih, terutama dari sampah plastik. Ia pun mengaku pemerintah tidak akan berhenti mengedukasi masyarakat.

Hal itu dikatakan saat di sela-sela pelaksanaan Peringatan Hari Lingkungan Sedunia, Kamis (5/6).

Ia mengatakan Denpasar sering viral masalah sampah yang dibuang ke sungai dan membuat aliran air terhambat, pihaknya berkomitmen dalam waktu dekat berkolaborasi melakukan gerakan- gerakan pembersihan bersama desa adat.

Baca juga:  Gunung Semeru Erupsi Terus Menerus

OPD juga bertanggung jawab terhadap kebersihan di lingkungan kantor yang mana implementasinya dilaksanakan setiap Jumat. Pihaknya fokus pada pembersihan alur sungai terutama desa/kelurahan yang dilalui sungai atau selokan diminta melakukan upaya pembersihan.

Dalam peringatan itu, Agus yang membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup mengungkap sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan dunia dalam setahun. Namun tak lebih dari 1.076 ton yang baru bisa didaur ulang.

Baca juga:  Atasi Kemacetan, Zona Kantong Parkir Perlu Dirancang

Sisanya, mencemari lingkungan, tanah, laut, sungai, dan bahkan telah terdeteksi dalam rantai makanan manusia.

Di Indonesia situasinya tak kalah memprihatinkan. Berdasarkan data sistem informasi pengelolaan sampah nasional tahun 2023, total timbulan sampah mencapai 56,6 juta ton, sedangkan 10,8 juta ton atau 20,6 persen adalah sampah plastik.

Ironisnya hanya 39 ton yang terpola secara layak dan sisanya berakhir di TPA open dumping, dibakar terbuka mencemari lingkungan, tanpa upaya luar biasa.

Baca juga:  Cegah Kehilangan, Masyarakat dan Prajuru Desa Diminta Ikut Jaga WiFi BSI

Pada 2028 seluruh TPA di Indonesia diproyeksikan akan penuh dan tak lagi mampu menampung sampah.

Dampak yang ditimbulkan dari polusi plastik sangat serius diantaranya ekosistem laut akan rusak, biota laut terancam, nelayan kehilangan sumber penghidupan, biaya pengelolaan meningkat drastis serta pariwisata menurun karena pantai yang tercemar dan yang lebih berbahaya, mikro plastik kini ditemukan dalam air minum, garam bahkan dalam tubuh manusia. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN