
DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kembali menghadirkan destinasi wisata yang memacu adrenalin dan visual: Jembatan Kaca Bali. Terletak di atas Sungai Petanu yang memesona, jembatan ini bukan cuma spot foto hits, tapi juga pengalaman yang bakal bikin kamu terngiang-ngiang saking serunya.
Dilansir dari berbagai sumber, yuk intip sederet fakta unik dari jembatan kaca ini sebelum kamu datang langsung!
1. Konstruksi Super Kokoh, Jangan Takut Ambruk!
Meski lantainya transparan, jembatan ini dibangun dengan teknologi modern dan material ultra-kuat. Terdiri dari tiga lapis kaca padat setebal 10 cm per lapis dan pagar besi setinggi 1,5 meter, jembatan ini dirancang agar tetap aman walau tampak menantang. Jadi kamu bisa melangkah dengan percaya diri!
2. Sensasi Adrenalin Maksimal di Ketinggian 66 Meter
Kalau kamu pencinta tantangan, jembatan ini bakal jadi surga buatmu. Berdiri di ketinggian 66 meter di atas Sungai Petanu, setiap langkah terasa mendebarkan, apalagi saat kamu melihat ke bawah lewat lantai kaca. Jangan lupa pose keren untuk stok foto Instagram, ya!
3. Menghubungkan Dua Desa Eksotis
Jembatan ini bukan cuma wahana, tapi juga penghubung antara dua desa: Banjar Tegenungan (Desa Kemenuh) dan Banjar Blangsinga (Desa Saba). Setelah puas menyeberang, kamu bisa sekalian eksplorasi budaya dan keindahan lokal di kedua desa ini.
4. Pemandangan Alam yang Bikin Lupa Takut
Selama menyeberang, kamu akan disuguhi panorama Sungai Petanu yang jernih, hutan hijau rimbun, dan suara alam yang menenangkan. Dengan lantai kaca yang transparan, kamu benar-benar serasa “melayang” di atas alam Bali. Rasanya pengen lama-lama di situ!
5. Ilusi Optik yang Bikin Kaget Tapi Seru
Salah satu kejutan dari jembatan ini adalah efek visual dan suara “retakan kaca” yang muncul saat kamu melangkah. Efek ini sengaja dibuat untuk menambah sensasi deg-degan. Tapi tenang, itu hanya ilusi optik — lantainya tetap aman dan tidak benar-benar retak.
6. Bisa Menampung Banyak Orang Sekaligus
Khawatir harus antre lama? Tenang aja! Jembatan kaca ini punya kapasitas hingga 500 orang sekaligus. Jadi meskipun ramai, kamu tetap bisa menikmati suasana tanpa berdesakan. (Agus Pradnyana/balipost)