dr. Ketut Suarjaya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk memfasilitasi warga negara asing yang akan berwisata ke Pulau Dewata, Bali berencana menerapkan konsep free Covid-19 corridor (FCC). Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada Selasa (9/2) pun menyebut pihaknya sudah meminta agar pelaku pariwisata diprioritaskan menerima vaksin.

Terkait vaksinasi untuk pekerja pariwisata, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya menyebut, akan melakukan pendataan. Namun, saat ini data yang akan menerima vaksin disesuaikan dengan data dari pusat. “Data ini akan disesuaikan dengan data NIK kartu tanda penduduk sesuai data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN),” ujarnya, Rabu (10/2).

Baca juga:  Soal Pemberlakuan PPKM Mikro dan Dampaknya ke Pariwisata, Ini Kata Wagub Bali

Untuk di Bali, kata Suarjaya, akan ada sebanyak 70 persen dari jumlah penduduk menjadi sasaran mendapat vaksinasi. Dari data KPCPEN nantinya akan disampaikan ke daerah. “Kami menerima nanti, mana-mana dari 70 persen jumlah penduduk yang akan menerima vaksinasi kecuali nakes. Untuk Nakes itu dari kami di Dinas Kesehatan. Kalau di luar nakes nanti dari KPCPEN datanya berdasarkan dari kependudukan. Karena by NIK itu,” bebernya.

Baca juga:  Mayjen Maruli Terpilih Sebagai Ketum PB PJSI

Untuk program covid coridor, lanjut dia, ini masuk dalam 70 persen total target vaksinasi di Bali. Di luar nakes, nanti datanya top down, dari pusat ke daerah. Ini kata dia ditentukan secara acak. Namun mekanismenya ditentukan dari pusat.

Pihaknya menyebut dari dinas akan menjalankan sesuai dengan prioritas sasaran. Pada tahap kedua dilanjutkan pelayan publik seperti TNI, Polri. Setelah itu baru sisanya, termasuk pekerja pariwisata ini. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Jadikan Rendang Tempat Transaksi, BNN Bekuk Pemakai Narkoba
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *