Pelaksanaan Kegiatan CSR HardysPeduli Gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik di Lingkungan Kutuh Kelod, Desa Kutuh, Kec. Kerambitan, Tabanan, Sabtu (8/2). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – HardysCorp yang didirikan Putra Bali Gede Hardy dan Ketut Rukmini Hardy pada 11 Juli 1997, saat ini telah melepaskan seluruh aset unit bisnisnya, guna penyelesaian kewajiban kepada seluruh krediturnya. Walau demikian, HardysCorp tetap melakukan CSR HardysPeduli yang dilaksanakan melalui HardysFoundation untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Bali, mewujudkan cita-cita menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali yang terkonsep dalam visi Gubernur Bali, Wayan Koster, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Itu merupakan implementasi konsep Tri Hita Karana yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda yang juga tercantum dalam 9 Pilar HardysCorp.

Melalui CSR HardysPeduli ikut melaksanakan secara nyata program Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik. Gerakan itu menunjukkan bukti nyata Bali terus berbenah terkait masalah sampah plastik di tengah masifnya pemberitaan media asing yang mencantumkan Bali dalam daftar destinasi wisata yang tidak layak dikunjungi di tahun 2020.

Baca juga:  Semeru Muntahkan Awan Panas 7 Kilometer, Warga Dibagikan Masker

CSR HardysPeduli kali ini melaksanakan kegiatan di Lingkungan Kutuh Kelod, Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan Sabtu (8/2). Kegiatan CSR HardysPeduli ini dihadiri Perbekel Desa Samsam, Dewa Made Sukma Medya, S.Sos., Kepala Dusun/Lingkungan Kutuh Kelod, Made Artawan, Perwakilan Keluarga HardysCorp, rekanan bisnis, masyarakat setempat dengan mengajak anak-anak karyawan, generasi muda HardysCorp, Hillary Angelina Gardenia Hardy (Hillary Hardy yang saat ini sedang bersekolah di Grade 11 UWC SEA Singapore), Lilly Harmony Hardy, dan Jasmine Lovely Hardy yang saat ini keduanya bersekolah di GMIS Bali, untuk mendapatkan edukasi secara nyata di lapangan.

Baca juga:  HardysPeduli, Resik Sampah Plastik di Pura Candi Narmada

Konsep CSR HardysPeduli adalah mengutamakan pemberian bantuan dalam bentuk Jnana Yadnya melalui proses edukasi kepada masyarakat. Tidak hanya dilaksanakan di publik area atau kawasan wisata, HardysCorp juga melaksanakan CSR di tempat ibadah. Melalui CSR HardysPeduli diharapkan mampu membangun partisipasi masyarakat terutama generasi muda untuk berperan aktif dalam perlindungan lingkungan hidup dan pentingnya menjaga keseimbangan alam dalam ajaran Tri Hita Karana yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda, yaitu ketika kita memberi pelayanan kepada alam semesta, maka alam semesta akan memberi pelayanan terbaiknya kepada kita. (kmb/balipost)

Baca juga:  Bali Resik Sampah Plastik di Lingkungan Menesa Desa Kampial

 

BAGIKAN