dr. Klarisa saat ditemui awak media. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Lima warga negara (WN) China yang tewas dalam kecelakaan maut di jalur Singaraja-Denpasar, tepatnya di Desa Padangbulia, Buleleng pada Jumat (14/11) pagi, hingga kini masih dititipkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng.

Lima jenazah tersebut telah menjalani pemeriksaan luar oleh tim forensik, meski identitas korban belum dapat dipastikan.

Menurut keterangan Dokter Forensik RSUD Buleleng, dr. Klarisa, proses pemeriksaan luar selesai dilakukan sekitar pukul 12.00 WITA.

“Pada pagi hari tadi, kami menerima lima jenazah. Tiga jenazah datang terlebih dahulu sekitar pukul 07.00 WITA, kemudian dua lainnya tiba sekitar pukul 07.00-07.30 WITA. Semua korban sudah dalam keadaan meninggal saat sampai di RSUD Buleleng dan langsung kami bawa ke kamar jenazah,” kata dr. Klarisa.

Baca juga:  Ini, 6 Makanan Pemicu Gastritis

Namun, dr. Klarisa menambahkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah kelima korban meninggal di lokasi kecelakaan atau dalam perjalanan menuju rumah sakit. Pemeriksaan yang dilakukan sejauh ini hanya terbatas pada pemeriksaan luar.

Pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik mengungkapkan adanya sejumlah luka pada kelima korban, yang terdiri dari tiga perempuan dan dua laki-laki. Salah satu jenazah dilaporkan memiliki luka yang sangat fatal, namun ia menegaskan bahwa detail luka tersebut tidak dapat dipublikasikan untuk sementara waktu.

Baca juga:  Indikasi Menang di Pilgub Bali Menguat, Ini Kata Koster

“Meski hanya pemeriksaan luar yang dilakukan, terlihat ada satu jenazah yang memiliki luka sangat fatal. Namun, kami masih perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian korban,” jelasnya.

Untuk sementara waktu, kelima jenazah tersebut disimpan di ruang pendingin jenazah RSUD Buleleng untuk mencegah proses pembusukan. Ia juga menambahkan bahwa pihak rumah sakit belum bisa memastikan berapa lama jenazah akan disimpan di sana, karena mereka masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan kepolisian dan pihak kedutaan.

Hingga saat ini, identitas kelima korban belum bisa dipastikan secara resmi. “Kami belum menerima informasi resmi dari kepolisian mengenai kecocokan identitas berdasarkan paspor yang ada. Tanpa data pembanding yang lengkap, kami belum bisa memastikan apakah jenazah tersebut sesuai dengan pemilik paspor yang tercatat,” ujarnya.

Baca juga:  Darurat Penanganan Pengungsi Gunung Agung Diperpanjang Lagi hingga 9 November

Tim forensik RSUD Buleleng telah melakukan upaya identifikasi, namun terkendala karena kurangnya data yang diperlukan untuk mencocokkan identitas jenazah.

Proses identifikasi lebih lanjut, menurutnya, masih bergantung pada koordinasi antara pihak kepolisian dan kedutaan besar negara korban. Pihak kepolisian juga diharapkan segera memberikan informasi lebih lanjut terkait identitas jenazah.

“Untuk saat ini, kami masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak kepolisian dan kedutaan,” tambahnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN