Prakirawan BMKG menujukkan pergerakan angin pada layar monitor ini kantor BMKG Wilayah IV Makassar. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan nilai anomali sebesar -0,99 pada Dasarian I November 2021. Hal itu dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab, hal tersebut menunjukkan fenomena La Nina dengan kategori lemah sedang berlangsung. “Intensitas La Nina ditunjukkan dengan anomali suhu muka laut di Samudra Pasifik Timur secara sederhana, dampak La Nina lemah juga dapat meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ujar Fachri saat dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (15/11).

Baca juga:  Hilang 15 Hari, Wirna Ditemukan Jadi Mayat di Gubuk

Fachri menjelaskan, didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari. Peningkatan curah hujan pada tahun lalu terpantau di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan. “Maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20-70 persen di atas normalnya,” ujar dia.

Baca juga:  Penegakan Hukum Lemah, Mafia Tanah Makin Berani

Oleh karenanya, Fachri mengimbau agar pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak akibat fenomena La Nina untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi bencana hidrometeorologi. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN