Relawan dan kerabat bersiap untuk mengkremasi jenazah orang yang meninggal akibat penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, Minggu (2/5/2021). (BP/Antara)

MUMBAI, BALIPOST.com – Kementerian Kesehatan India melaporkan 4.092 kematian dalam 24 jam terakhir. Menjadikan total jumlah kematian akibat COVID-19 sebanyak 242.362.

Jumlah kasus baru meningkat sebanyak 403.738, sedikit lebih rendah dari angka rekor. Menjadikan total jumlah kasus sejak awal pandemi sebanyak 22,3 juta.

Hingga Minggu (9/5), angka kematian akibat COVID-19 di India meningkat hingga lebih dari 4.000 dalam hari kedua berturut-turut, seiring dengan meningkatnya seruan untuk pemberlakuan penguncian nasional untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca juga:  Menpar Arief Yahya Tinjau Persiapan Sail Sabang 2017

India telah terdampak parah oleh gelombang kedua pandemi COVID-19 dengan kasus-kasus dan kematian mencapai rekor setiap dua hari. Dengan kekurangan oksigen dan tempat tidur yang akut di rumah-rumah sakit, serta kamar jenazah dan krematorium yang penuh, para ahli mengatakan bahwa angka kasus COVID-19 serta jumlah kematian yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Banyak negara bagian India telah memberlakukan penguncian yang ketat dalam satu bulan terakhir untuk menekan lonjakan infeksi, kala negara bagian lain mengumumkan pembatasan terhadap pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.

Baca juga:  Dua Zona Merah Sumbang Korban Jiwa COVID-19 Terbanyak, Pasien Termuda Usia 11 Bulan

Namun tekanan terus ditujukan terhadap Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengumumkan penguncian nasional, seperti apa yang telah diberlakukan pada gelombang pertama pada tahun lalu.

Pada Sabtu, India melaporkan angka kematian COVID-19 harian tertingginya dengan 4.187 korban meninggal dunia. Institut Evaluasi dan Matriks Kesehatan mengestimasi bahwa India akan menyaksikan satu juta kematian akibat COVID-19 pada Agustus.

Dukungan telah mengalir dari berbagai negara di dunia dalam bentuk tabung-tabung oksigen dan konsentrator, ventilator, serta peralatan medis lainnya bagi rumah-rumah sakit yang kewalahan. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  BNI Siapkan Uang Tunai Rp 14,3 Triliun Per Minggu untuk Ramadan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *