Bupati Tamba meninjau PTM terbatas yang sudah dimulai pada Rabu (5/5) di SD N 1 BB Agung. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas jenjang SD dan SMP Negeri dan Swasta se-kabupaten Jembrana resmi dilaunching Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Launching ditandai pembukaan tirai di SMP Negeri 1 Negara dan SD Negeri 1 Baler Bale Agung, Rabu (5/5).

Sebelumnya  Bupati Tamba didampingi Pj Sekda Jembrana I Nengah Ledang dan sejumlah OPD terkait, terlebih dulu mengecek kesiapan sekolah terkait pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan. Di antaranya fasilitas kesehatan (UKS), fasilitas cuci tangan dan ruang kelas.

Pelaksanaan PTM di Jembrana menerapkan sistem blended learning. Yakni 50 persen siswa mengikuti pembelajaran tatap muka, 50 persen siswa lainnya mengikuti secara daring.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, dibukanya PTM sudah melalui diskusi dan kajian yang panjang. Sebelumnya, dalam koordinasi dengan Gubernur Bali juga telah mengijinkan terkait akan diberlakukannya PTM di Jembrana, akan tetapi dengan catatan harus dilakukan pengawasan dan monitoring dari guru terhadap murid dalam hal disiplin protokol kesehatan.

“Adapun indikator utama yang mendasari pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini, di antaranya adanya keluhan masyarakat terhadap pembelajaran daring yang tidak bisa terlaksana secara optimal, keterbatasan kemampuan orangtua dalam melakukan pendampingan belajar di rumah, hilangnya humanisme guru dengan siswa selama pelaksanaan belajar secara daring, para orang/wali murid mengijinkan pelaksanaan PTM secara terbatas dan sebagian besar guru dan tenaga kependidikan juga sudah mendapatkan vaksinasi sehingga diharapkan memiliki imunitas yang bagus ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas,” ujar Tamba.

Baca juga:  Juknis PPDB SMP di Denpasar, Ini Bedanya dengan Tahun Lalu

Disamping itu, Bupati Tamba juga menjelaskan, dibukanya PTM di Jembrana juga tak lepas dari menurunnya kasus covid-19 di Jembrana. Bahkan dalam akhir-akhir ini Jembrana nihil kasus positif COVID-19. “Maka dari itu hari ini kita launching pembelajaran tatap muka secara terbatas di seluruh SD dan SMP di Jembrana. Sebelum kita launching, tadi juga saya sudah cek kesiapan sekolah terkait fasilitas dalam pembelajaran tatap muka, seperti fasilitas kesehatan sekolah (UKS), fasilitas cuci tangan serta masing-masing ruangan kelas juga saya cek kapasitas ruang kelas dan jarak antar siswa duduk. Semua aman dan sudah sesuai disiplin protokol kesehatan,” jelas Tamba.

Baca juga:  11 Desa di Bangli Ini Terbebas dari COVID-19

Namun, bila terjadi kasus terkonfirmasi COVID-19 di sekolah, Bupati mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Satgas dan Dinas terkait untuk segera dilakukan evaluasi. “Apabila terjadi kasus kita akan evaluasi kembali tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Tapi saya yakin, dengan prokes yang ketat dan selalu dikontrol dan diawasi hal tersebut tidak akan terjadi. Sistem PTM di sekolah ini kita harapkan dapat membangkitkan minat belajar para siswa yang selama ini rindu ingin belajar dan bertatap muka langsung dengan teman dan gurunya di sekolah. Semoga pelaksanaan PTM secara terbatas ini berlangsung lancar dan aman kedepannya,” harapnya.

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Negara I Made  Riantori mengatakan, pelaksanaan PTM dilakukan dengan menerapkan ketentuan-ketentuan protokol kesehatan dengan lima syarat. Yakni memakai masker yang standar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi, kapasitas peserta didik maksimal 50 persen di setiap ruangan.

Untuk siswa dengan kondisi yang kurang sehat dan mengalami gejala batuk/pilek disarankan untuk sementara mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka sampai kondisinya sehat kembali. “Kami juga memastikan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan di sekolah kami sesuai dengan standar yang dibutuhkan dalam protokol kesehatan, seperti thermo gun, tersedianya tempat cuci tangan yang memadai, toilet bersih, penyemprotan disinfektan secara berkala serta memastikan jumlah ketersediaan masker untuk siswa dan tenaga pendidik,” ujarnya.

Baca juga:  Segini, Jumlah Pasien Terkait COVID-19 di RS PTN Unud dan RSUP Sanglah

Ia menambahkan, seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka juga harus mendapatkan persetujuan dari orang tua terlebih dahulu. Hal ini demi kepentingan psikologis dan kesiapan bersama.

Tenaga pendidik juga sudah semua mendapatkan vaksinasi agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan aman dan nyaman. “Penerapan kegiatan belajar mengajar nantinya akan berjalan dengan sistem blended learning. Yakni perpaduan antara kegiatan belajar mengajar tatap muka dan daring, sampai pelaksanaan pendidikan di kabupaten Jembrana berangsur normal kembali. Kami berharap penerapan kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan protokol kesehatan dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa,” imbuhnya.

Usai melaunching PTM, Bupati Tamba juga menyerahkan bantuan berupa smartphone kepada siswa kurang mampu. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *