Orang-orang berbelanja di pasar yang ramai saat pandemi COVID-19 di Mumbai, India, Senin (5/4/2021). (BP/Antara)

NEW DELHI, BALIPOST.com – India melaporkan 200.739 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menurut data Kementerian Kesehatan yang dirilis pada Kamis (15/4). Tercatat pula 1.038 kematian COVID-19 sehingga totalnya menjadi 173.123.

Lonjakan itu merupakan rekor ketujuh dalam delapan hari terakhir dan muncul saat India berjuang melawan gelombang besar infeksi kedua, yang berpusat di Negara Bagian Maharashtra, tempat Mumbai berada. Negara bagian barat itu menyumbang sekitar seperempat dari total kasus di India.

Baca juga:  Tak Pasang Monitor Pajak, Restoran di Banyuwangi Terancam Ditutup

Beban kasus COVID-19 India mencapai 14,1 juta, tepat di belakang Amerika Serikat, yang melaporkan 31,4 juta kasus. Rumah sakit dan dokter di Maharashtra serta di kawasan lainnya seperti Gujarat dan Delhi di wilayah utara melaporkan kekisruhan saat fasilitas layanan kesehatan kewalahan menghadapi lonjakan penerimaan pasien COVID-19.

“Situasinya mengerikan. Kami rumah sakit dengan kapasitas 900 tempat tidur, namun terdapat sekitar 60 pasien yang menunggu dan kami tidak mempunyai tempat untuk mereka,” kata Avinash Gawande, pejabat di Government Medical College and Hospital di Nagpur, pusat komersial di Maharashtra.

Baca juga:  Indonesia dan Turki Sepakat Pemulihan Ekonomi Pascapandemi Covid-19

Rumah sakit di tempat lain seperti Gujarat, kampung halaman Perdana Menteri Narendra Modi, melaporkan kelangkaan oksigen. “Jika kondisinya terus begini, maka jumlah kematian akan semakin bertambah,” tulis kepala medis Ahmedabad dalam sebuah surat kepada kepala menteri Negara Bagian Gujarat.

Pemerintah India mengaku sedang memproduksi oksigen dengan kapasitas penuh setiap harinya selama dua hari terakhir dan telah meningkatkan produksi. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *