Jejeran cermin silaukan daya tarik wisata Ceking Rice Terrace, Selasa (14/7). (BP/Nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Diduga sebagai bentuk protes, warga melakukan pemasangan cermin di Objek Wisata Ceking Rice Terrace, Kecamatan Tegallalang pada Selasa (14/7). Namun belum diketahui siapa yang yang melakukan pemasangan jejeran cermin yang menyilaukan di objek wisata Ceking itu.

Aksi serupa pernah terjadi sebelumnya. Hanya bedanya, dulu bentuk protes diutarakan dengan pemasangan seng. Namun baik seng maupun kaca cermin, sama-sama membuat silau mata yang memandang dari arah jalan raya. Sementara informasi dihimpun, pemasangan cermin kali ini sebagai bentuk protes pemilik lahan yang selama ini dijadikan view. Diduga, pemilik lahan protes lantaran tidak dibayar selama pandemi Covid-19.

Baca juga:  Tunggakan Pembayaran Rastra Capai 600 Juta Lebih

Badan Pengelola Objek Wisata Ceking ( BPOC) sekaligus Bendesa Adat Tegallalang, Drs Made Jaya Kesuma MM mengakui pihaknya memang sempat menunda pembayaran kompensasi kerjasama. Penundaan tersebut karena selama Pandemi Covid-19, Objek wisata Ceking tutup, sehingga tidak ada penghasilan yang bisa dikelola. “Alasan menunda pembayaran, mengingat pariwisata menurun tidak ada penghasilan. Maunya dibayar, tapi belum. BPOC sepakat akan dibayar. Tapi menunggu pariwisata buka,” jelas Jaya Kesuma.

Baca juga:  Sekolah Dirancang Gunakan Pembayaran Digital

Perlu diketahui, ada 7 pemilik lahan di sisi timur Ceking yang Selama ini dijadikan view. Namun berdasarkan pantauan, jejeran cermin hanya ada pada salah satu petah sawah. Bendesa Adat Tegallalang pun memastikan hubungan dengan para pemilik lahan tetap terjalin dengan baik. “Hubungan kita bagus dengan yang di timur. Jadi kita akan tetap berusaha, sudah diprogramkan akan bayar,” terangnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *