Petugas melakukan rapid test. (BP/eka)

SURABAYA, BALIPOST.com – Tiga orang dalam satu keluarga di kawasan Jalan Gubeng Kertajaya IX G meninggal. Ketiganya diduga terpapar COVID-19.

Untuk mengantisipasi, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Surabaya melakukan pemeriksaan massal menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan COVID-19. “Sebagai upaya antisipasi, kami melakukan rapid test di kawasan itu,” kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Menurut dia, pemeriksaan dilakukan pada 69 orang di kawasan Jalan Gubeng.  Hasilnya menunjukkan empat orang terindikasi tertular virus corona penyebab COVID-19.

Baca juga:  Seluruh Kasus COVID-19 Baru Jenis Transmisi Lokal, Lagi-lagi Ini Penyumbang Terbanyaknya

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Surabaya sudah melakukan pemeriksaan lanjutan pada empat orang yang terindikasi tertular virus corona.

Sebelumnya, ada tiga orang yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak perempuan yang sedang mengandung yang meninggal dunia di permukiman warga di kawasan Jalan Gubeng. Menurut Fikser, dua orang dalam keluarga itu terindikasi tertular virus corona dalam pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat dan kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan.

Baca juga:  Dari SPBU di Jalan Raya Pelabuhan Benoa Dirampok Lagi hingga Belasan ABK WNI Langsung Dikarantina

Namun keduanya meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan lanjutan keluar. Perempuan 61 tahun dalam keluarga itu dibawa ke Rumah Sakit RKZ Surabaya pada 24 Mei karena sakit dan kemudian menjalani rawat jalan.

Hasil tes cepat menunjukkan perempuan itu tidak terindikasi tertular virus corona. Selanjutnya, laki-laki 68 tahun dalam keluarga itu mengalami sesak nafas sehingga dibawa ke RSI Jemursari pada 29 Mei.

Baca juga:  RUPSLB Garuda Indonesia, Askhara Danadiputra Jadi Dirut

Dua orang yang merupakan ayah dan ibu dalam keluarga tersebut kemudian menjalani isolasi di rumah sakit. Sang ayah meninggal dunia pada 20 Mei 2020 dan sang ibu meninggal pada 2 Mei 2020. Keduanya meninggal dunia saat menjalani isolasi.

Seorang anak perempuan mereka yang sedang mengandung dinyatakan positif tertular COVID-19 pada 26 Mei dan menjalani perawatan di RS PHC Surabaya. Dia meninggal dunia pada 31 Mei 2020, sehari setelah operasi untuk mengeluarkan janinnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *