Petugas Dinas Kesehatan Klungkung saat melakukan rapid test. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Langkah cepat terus dilakukan pihak terkait dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 atas dokter spesialis jantung positif COVID-19 di RSUD Klungkung. Setelah perawat dan pegawai RSUD Klungkung, penelusuran juga dilakukan terhadap para pasien yang sempat kontak langsung.

Tercatat, ada sebanyak 150 pasien RSUD Klungkung yang sempat kontak dengannya. Dinas Kesehatan Klungkung pun, Rabu (3/6) bergerak cepat, melakukan tracing langsung dengan rapid test.

Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, menyampaikan pihaknya sudah mendata seluruh pasien yang diajak kontak. Setelah tercatat ada sebanyak 150 orang, data tersebut diserahkan kepada Dinas Kesehatan menindaklanjutinya.

Sebab, sebagian besar sudah tidak ada lagi di RSUD Klungkung. Namun, sudah pulang ke rumahnya masing-masing.

Jadi, rumah sakit dan Dinas Kesehatan bagi tugas, perawat dan pegawai langsung dirapid test pihak rumah sakit, sementara pasien dikejar Tim Kesehatan Dinkes Klungkung melalui tenaga di setiap puskesmas.

Baca juga:  Pencegahan dan Penangangan COVID-19, Ini Sejumlah Kebijakan Strategis yang Dikeluarkan Gubernur Koster

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Suapatni, menyampaikan, tim kesehatan sudah bergerak cepat. Pertama, sesuai dengan data pasien dari RSUD Klungkung, Tim Kesehatan sudah bergerak ke Kecamatan Banjarangkan.

Sebab sebaran data pasien yang sempat kontak dengan dokter spesialis jantung ini cukup banyak. Ada sebanyak 150 orang, tersebar di 4 kecamatan.

Ada pula alamat pasien yang tidak lengkap. Ini membutuhkan waktu untuk melakukan tracing.

Jadi, dalam proses tracing ini, ketika ditemukan sesuai dengan data pasien, langsung diambil tindakan rapid test. Seluruh Tim Kesehatan dari setiap puskesmas dikerahkan untuk mempercepat proses rapid test, untuk memastikan kondisi pasien yang sempat kontak. Telah ikut terpapar atau tidak.

Baca juga:  Kerap Bersentuhan dengan PMI, Kaling Perlu Dibekali APD

Kadiskes menegaskan petugas Puskesmas Banjarangkan I sesuai laporan awal yang masuk, sudah melakukan rapid test sebanyak 20 orang pasien. Hasilnya semua nonreaktif.

Sementara dari kecamatan lain dikatakan laporannya belum masuk. “Setelah data pasien kami terima, Selasa sore, kami semua langsung bergerak cepat di seluruh kecamatan. Data yang baru masuk baru dari Banjarangkan. Dari Puskesmas Klungkung I belum, dari Puskesmas Dawan II juga belum. Di Nusa Penida tim juga sedang bergerak. Karena ada juga terdata pasien penyakit jantung dari sana,” jelasnya.

Bahkan, sesuai data pasien itu, ada juga pasien yang sempat kontak yang berasal dari Gianyar dan Karangasem. Ini harus dilakukan koordinasi lebih dulu dengan Dinas Kesehatan setempat, saat melakukan telusur dan rapid test.

Baca juga:  Kasus Penolakan Pasien Anak di Padangbai, Bupati Karangasem Minta Maaf dan Berencana Ambil Tindakan Tegas

Proses tracing langsung rapid test ini dikatakan harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, ada pula pasien yang ditemui di rumahnya sudah lansia.

Bahkan, ada belum bisa bangun. Dia menekankan, jangan sampai mereka kaget dan terganggu psikologisnya.

Karena rata-rata pasien jantung, maka komunikasi yang dibangun di lapangan harus bagus. Ini untuk mencegah agar proses telusur di lapangan tidak menimbulkan masalah baru.

Sementara bagi pasien yang sempat kontak, tetapi masih dirawat di RSUD Klungkung, maka itu selanjutnya akan ditangani pihak rumah sakit, untuk mempercepat proses rapid test di lapangan. “Jumlahnya cukup banyak. Jadi, harus dilakukan bertahap. Semoga hasil rapidnya semua non reaktif,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *