Pengendara motor melintas di depan RS PTN Unud yang sejak 7 April beroperasi sebagai RS Khusus penanganan COVID-19. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada Selasa (7/4), RS PTN Unud resmi beroperasi khusus menangani pasien COVID-19. Namun, suasana di RS pendidikan ini masih seperti biasa pada saat mulai diembannya tugas baru sebagai RS khusus penanganan COVID-19.

Saat dikonfirmasi terkait khusus menangani COVID-19, Direktur RSPTN Unud Dr. Dewa Putu Gede Purwa Samatra mengatakan, untuk rawat jalan, sudah siap sebanyak 12 ruang isolasi. Sedangkan untuk fasilitas petugas, seperti kamar mandi diharapkan hari ini sudah selesai. Mengingat, para tenaga medis ini sebelum pulang wajib untuk mandi setelah selesai bertugas.

Sementara untuk perawat bantuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, jumlahnya sebanyak 23 orang, pada Rabu (8/4) akan mulai bertugas. “Untuk hari ini mereka mulai masuk di penginapan di Kuta. Mereka ada yang dari Bangli, Tabanan, dan Gianyar,” terangnya.

Baca juga:  Dianggap Minim Terdampak COVID-19, Bali Didorong Kembangkan 3 Sektor Ini

Sebelum ditugaskan khusus menangani pasien COVID-19, RS PTN Unud sebagai RS Umum bekerjasama dengan BPJS. Namun, sejak dua minggu sebelum mengangani COVID-19, sudah tidak lagi melayani pasien umum.

Lebih lanjut dikatakan, untuk proses penanganan, ada alurnya. Di sana sudah dibagi menjadi tiga zona yakni, Zona Hijau, Zona Kuning dan Zona Merah. Untuk yang rawat jalan, akan melalui jalur depan menuju posko pemeriksaan.

Baca juga:  PDIP Ungkap Kriteria Pemimpin di Pemilu 2024

Seandainya mereka perlu rawat inap setelah melakukan pemeriksan, maka akan diarahkan ke gedung isolasi. Apabila perlu di Swab atau di rapid test maka akan dilakukan. “Seandainya hasil Swab positif, maka mereka akan dirawat minimal 14 hari,” ujarnya.

Untuk ruang yang sudah siap, kata dia, sebanyak 12 kamar. Minggu depan diharapkan bisa siap tambahan 30 kamar.

Meski sudah beroperasi, namun proses persiapan terus berjalan. Karena kata dia, untuk eskalasi pasien belum diketahui. “Sekarang ready 12. Mudah-mudahan seperti sekarang, untuk 12 dan 30 itu saja rasa sudah cukup. Bila pasien melebihi 50 orang, akan disiapkan lagi sampai 90an kamar,” ujarnya.

Baca juga:  Redam "No List," Wisatawan Diimbau Viralkan Bali Secara Positif

Untuk jumlah dokter ada sebanyak 35 dokter spesialis. Untuk dokter spesialis semua ada, namun intinya adalah Spesialis penyakit dalam, Anak, Bedah dan THT.

Dibantu juga dari fakultas Kedokteran, tenaga dosen residen yang siap sebanyak 30-an. “Tapi semua spesialis ada di sini untuk membantu mempercepat penanganan COVID-19. Residen juga dibantu dari fakultas Kedokteran,” ujarnya.

Sementara untuk tenaga perawat ada sebanyak 80-an. Untuk perawat, diakui, memang kekurangan sebanyak 100 orang jika kasusnya mengalami peningkatan. Namun, apabila seperti sekarang ini, pihaknya mengaku sudah cukup. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN