Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 terus melakukan pemantauan dalam mengantisipasi kemungkinan penyebaran wabah COVID-19. Hasilnya, ada 7 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Rinciannya, 2 orang merupakan anak buah kapal (ABK) pesiar dan 4 orang siswa yang mengikuti pendidikan di luar Bali, dan 1 orang datang dari daerah transmisi lokal. Mereka itu, saat ini sudah melakukan karantina mandiri dan telah dilakukan rapid test di mana hasilnya negatif.

Data tambahan ODP tersebut disampaikan Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) saat menyampaikan update kasus COVID-19, Jumat (3/4). Bupati mengatakan, tambahan ODP ini ditemukan setelah tim gugus tugas yang telah dibantuk dari kabupaten, kecamatan dan desa/ kelurahan serta satgas gotong royong berbasis desa adat gencar melakukan pemantauan di wilayah masing-masing.

Baca juga:  Syarat PPDN ke Jawa-Bali Gunakan Transportasi Udara Diperketat

Dari upaya ini, dua orang ABK pesiar ini ini ditemukan telah pulang dari luar negeri. Sejak tinggal di Buleleng, kedua orang yang identitasnya dirahasiakan itu menunjukkan gejala yang diduga mirip terjangkit COVID-19.

Gejala itu adalah kondisi badan yang mengalami demam. “Keduanya sekarang telah diisolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” katanya.

Selain itu, Bupati menyebut timnya juga menemukan 4 lagi ODP baru yang merupakan siswa yang sedang menempuh pendidikan kepolisian di luar daerah. Siswa ini memilih pulang ke Buleleng pada 30 Maret 2020 setelah sekolahnya diliburkan akibat wabah COVID-19.

Baca juga:  Usai Berselingkuh, Seorang Perempuan Tewas

Sejak berada di rumahnya, keempat siswa itu menunjukkan gejala batuk-batuk dan mengalami demam tinggi. Dari hasil tracking keempatnya diketahui memiliki riwayat berinteraksi dengan kasus COVID-19 terkonfirmasi. Para siswa ini sudah melakukan rapid test di sekolah asalnya, dan hasilnya dinyatakan negatif.

Saat ini, keempat siswa ini sekarang dikarantina di Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja. Sedangkan, 1 ODP yang baru diketahui dari trasmisi lokal di Indonesia. Orang ini sekarang menjalani isolasi selama 14 hari ke depan. “Ini saya awasi betul karena baru saja pulang dari luar Bali dan sekarang mengalami gejala batuk-batuk dan demam tinggi, setelah dites negatif dan saya minta untuk melakukan karantina mandiri dulu dan tim surveillance tetap memantau perkembangan ODP ini,” jelasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus Positif COVID-19 Masih Tinggi, Buka Pariwisata Harus Perhatikan Dua Hal Ini

Menyusul tambahan ODP ini, pihkanya telah menginstruksikan Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana, M.Kes. melakukan tes swab. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, ketujuhnya akan dites menggunakan PCR. “Kepada 7 orang ini kita akan pantau dengan serius, dan Pak Dirut RSUD saya minta dilakukan tes swab dengan PCR, biar hasilnya akurat dan segara bisa kita ambil langkah pencegahan, untuk mengurangi risiko penularan,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN