Saya membaca headline Bali Post dengan judul ‘’Selamatkan Pariwisata’’. Judul ini tentu merujuk kegiatan kepariwisataan secara nasional. Saya berharap memang ada gerakan yang jelas dalam hal ini.

Menyelamatkan pariwisata tentu bukan hanya dengan memfasilitasi orang-orang pariwisata saja. Saya tertarik membaca judul ini, karena saya sebenarnya ingin tahu langkah apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan pariwisata Bali.

Saya usul, selain menata sektor pariwisata, khusus di Bali untuk menyelamatkan pariwisata adalah selamatkan dulu petani Bali. Jangan ada hal-hal yang membuat pertanian Bali yang terus terdampak kebijakan sektor ini.

Baca juga:  Perhatian Khusus dari Pusat

Bali harus memastikan, lahan pertanian yang ideal untuk mendukung sektor pariwisata. Jangan sampai lahan pertanian beradaptasi dengan kepentingan pariwisata, tetapi kebijakan dalam dua sektor ini sejalan. Luas lahan yang tetap ideal bagi jumlah penduduk Bali dan pertumbuhan pariwisatanya harus terjaga. Makanya lahan pertanian abadi harus dipastikan bisa terwujud di Bali. Jika ini tak terjadi, saya yakin upaya penyelamatan pariwisata Bali tetap sulit.

Baca juga:  Bulog Targetkan 7 Ribuan Ton Beras Petani Bali Diserap, Tercapai Sudah 81 Persen

I Wayan Sudanaya

Gianyar, Bali

BAGIKAN