Alat intensity meter yang dipasang di tujuh titik di Kabupaten Tabanan. (BP/ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Berdasarkan indeks informasi dan risiko bencana Indonesia yang dikeluarkan BNPB pada 2013 lalu, Tabanan adalah salah satu daerah yang memiliki nilai indeks risiko gempa bumi tertinggi di Bali. Oleh karena itu, tujuh lokasi di kabupaten ini dipasang intensity meter.

BMKG Pusat dan BMKG Provinsi memasang 50 alat untuk mengestimasi tingkat getaran gempa bumi dengan cepat tersebut di sejumlah kabupaten di Bali. Khusus di Tabanan, hingga Rabu (4/12) baru selesai dipasang di empat lokasi.

Baca juga:  Gelaran 5G Digenjot, Jaringan Fiber Optic Makin Dibutuhkan

”Dari informasi yang kami dapat, sisanya akan dikerjakan minggu ini,” papar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika seizin Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita.

Titik lokasi pemasangan berdasarkan pemetaan langsung pihak BMKG. Pihaknya hanya sebatas memberikan masukan terhadap wilayah-wilayah yang rentan terjadi gempa. Sebaran lokasi satu alat dengan yang lainnya kurang lebih 50 kilometer.

Tujuh lokasi di Tabanan yang dipasangi intensity meter adalah BPBD Tabanan, SMPN 2 Selemadeg Timur, Kantor Perbekel Desa Gadungan (Selemadeg Timur), Kantor Camat Marga, Kantor Desa Tua, Kantor Desa Bangli dan Kantor Perbekel Desa Lumbung. Alat sudah dipasang di BPBD Tabanan, SMPN 2 Selemadeg Timur, Kantor Perbekel Gadungan dan kantor Camat Marga.

Baca juga:  Pascadievakuasi, Jasad Pelajar Terseret Arus Dikubur

Menurut Trisna, alat tersebut berfungsi mengestimasi tingkat getaran akibat gempa bumi dengan cepat sehingga dapat disampaikan ke pemerintah daerah sesegera mungkin. Data hasil pengamatan tingkat guncangan dari intensity meter kemudian dianalisa untuk dijadikan salah satu parameter memonitor potensi tingkat dampak kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi. (Dewi Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *