Suasana tabur bunga di Monumen Tugu Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai Carangsari. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Rombongan Pataka, panji-panji, surat sakti  Nampak Tilas Brigjen Anumerta I Gusti Ngurah Rai tiba di depan Puri Carangsari, Senin (18/11) pukul 13.00 Wita. Rombongan Napak tilas bergerak dari kantor Desa Carangsari menuju Monumen pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, Desa Carangsari dengan berjalan kaki diiringi mepeed atau meleladan disertai gong beleganjur oleh Warga Banjar Samuan Kangin Desa Carangsari.

Pukul 13.25 Wita rombongan napak tilas tiba di Monumen Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai Desa Carangsari. Setelah persembahyangan bersama dan upacara nasional di monumen pahlawan I Gusti Ngurah Rai Desa Carangsari selesai, Pataka dan panji-panji beserta surat Sakti Napak tilas bergerak menuju Puri I Gusti Ngurah Rai Carangsari dengan berjalan kaki selanjutnya Pataka, Panji-panji dan surat sakti napak tilas Brigjen TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai disemayamkan atau bermalam di Puri I Gusti Ngurah Rai Desa Carangsari dilanjutkan sarasehan.

Baca juga:  Dihukum 4,5 Tahun, Dokter Arik Langsung Terima

Bupati Badung dalam kesempatan ini diwakili Kadis Sosial, I Ketut Sudarsana, menghadiri acara Tabur Bunga di Monumen Tugu Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai Carangsari, Petang dan lanjut saresehan di Puri Ngurah Rai Carangsari, didampingi Camat Petang I Gde Eka Sudarwitha serta unsur Tripika Kecamatan, Sekcam Petang I Made Darma, Perbekel Desa Carangsari, Seluruh Legiun Veteran se Kecamatan Petang, Tokoh Puri Agung Carangsari serta seluruh Peserta Napak Tilas Kabupaten Badung.

Kepala Dinas Sosial, I Ketut Sudarsana, dalam kesempatan menyampaikan sarasehan yang dilakukan  untuk mengenang Jasa- jasa Pahlawan I Gusti Ngurah Rai beserta Pasukannya Ciung Wanara, di mana semangat dan pengorbanan I Gusti Ngurah Rai beserta laskar Ciung wanaranya di dalam menjaga martabat dan harga diri untuk merebut Kemerdekaan RI di Bali.

Baca juga:  Diganti Rp 2 M Per Are, Pemilik Lahan Masih Tidak Setuju  

“Saya harap semangat Perjuangan Beliau selalu menjadi penyemangat bagi generasi kaum melenial sebagai generasi penerus bangsa, untuk menghargai jasa para pahlawan nasional kita I Gusti Ngurah Rai beserta Pasukannya Ciung Wanara,” ungkapnya.

Menurutnya, perjuangan I Gusti Ngurah Rai beserta pasukan Ciung Wanara merupakan ujung tombak dalam meraih Kemerdekaan dan semangat untuk memajukan bangsa dan negara ini. Kita harus bersyukur bisa mendapat kesempatan saat ini, karena tidak semua bisa mendapatkan kesempatan seperti ini mengikuti jejak tentang perjalanan pahlawan I Gusti Ngurah Rai.

“Perjuangan beliau tidak bisa kita ungkap secara utuh tetapi bisa bangga sedikitnya untuk merasakan perjalanan dan perjuangan beliau seperti saat ini. Dengan mengikuti napak tilas ini berarti kita sudah bisa merasakan bagaimana beratnya perjuangan beliau untuk mempertahankan Bali dan Negara RI ini. Saya harapkan bagi generasi penerus bangsa ini agar tetep semangat, selalu mengenang dan mengingat perjuangan pahlawan nasional kita I Gusti Ngurah Rai Dan pasukan beliau Ciung Wanaranya,”  terangnya.

Baca juga:  Kemenpar Ajak TA/TO Timur Tengah Napak Tilas Raja Salman 

Sarasehan tersebut dibawakan Narasumber oleh Ketua Legiun Veteran Provinsi Bali, I Gusti Bagus Saputra sebagai pelaku sejarah menceritakan kisah Perjuangan I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Ciung Wanara melakukan pertempuran melawan tentara belanda dengan taktik perang gerilya untuk merebut kemerdekaan. Narasumber kedua I Putu Sukadana dari Danramil sebagai generasi muda untuk mengisi kemerdekaan ini dengan baik. Selalu cinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan tidak lupa dengan perjuangan para pahlawan kemerdekaan RI (Republik Indonesia). (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *