TABANAN, BALIPOST.com – Mebayuh Oton dan Sapuh Leger Masal yang digelar Pemerintah Kabupaten Tabanan bekerjasama dengan Yayasan Siwa Agung Jagadhita Bali disambut baik oleh masyarakat. Terbukti ribuan masyarakat yang memiliki kelahiran wuku Wayang antusias mengikuti upacara tersebut.

Apalagi krama tidak dipungut biaya apapun, alias gratis. Upacara digelar di Pura Luhur Pucak Padang Dawa, Baturiti, Jumat (15/11).

Upacara Mebayuh Oton dan Sapuh Leger Masal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Tabanan terhadap masyarakat. Mengingat jika upacara ini dilakukan secara pribadi tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Baca juga:  Terlambat, Transportasi Massal Dibangun di Kota Besar Indonesia

Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan biaya pelaksanaan Upacara Yadnya dan meningkatkan persatuan dan kesatuan serta semangat kebersamaan sebagai umat Hindu.

Staf Ahli Bupati bidang Hukum dan Pemerintahan I Nyoman Sumartana, yang pada kesempatan tersebut mewakili Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, mengatakan, semua harus patut berbangga dan berbahagia karena Pemkab melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negaranya. Dan kegiatan ini dikatakannya akan sangat membantu masyarakat, Mebayuh Oton dan Sapuh Leger Masal sangat meringankan beban masyarakat dalam segi biaya.

Baca juga:  Pemprov Terbitkan Edaran Bersih Sampah Plastik

Sehingga kekhawatiran dari masyarakat yang mempunyai sanak saudara, orangtua maupun anak yang lahir pada wuku tumpek wayang bisa teratasi dengan kegiatan ini. Karena Umat Hindu, terutama di Bali, sangat meyakini orang yang lahir pada Tumpek Wayang adalah kelahiran yang cemer, melik serta mala secara istilah Bali sering disebut kepingit.

Kebanyakan orangtua yang mempunyai anak yang lahir pada wuku tersebut khawatir, was-was hingga ketakutan dengan nasib anaknya. Dengan mengikuti atau melakukan upacara Yadnya Mabayuh Oton dan Sapuh Leger ini diharapkan mampu membersihkan dan menyucikan hal-hal yang cemer, kala, ataupun mala dalam diri seorang akibat tercemar atau kotor secara rohani lewat lakon yang ditampilkan melalui pertunjukan wayang, yakni ‘Wayang Sapuh Leger’. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Tuntaskan Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Praspem Butuh Dana 300 Milyar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *