Pemerintah sebagai regulator penerbangan nasional diminta segera mengumumkan status operasional Sriwijaya Air karena ini menyangkut kepentingan penumpang. (BP/son)

JAKARTA, BALIPOST.com – Manajemen Garuda group melalui Director of Maintenance & Services Iwan Joeniarto menyatakan, Sriwijaya Air group tidak lagi menjadi bagian Garuda Indonesia. Sriwijaya juga tidak melakukan operasional penerbangan. Akibatnya, ratusan penumpang terlantar di sejumlah bandara karena tiketnya dibatalkan.

Terkait hal tersebut, pengamat penerbangan Gatot Raharjo mengingatkan agar hubungan bisnis antara Sriwijaya Air group dan Garuda group yang sampai saat ini masih “panas-dingin” perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Pemerintah sebagai regulator penerbangan nasional harus segera mengumumkan status operasional Sriwijaya Air, apakah masih layak baik secara keselamatan maupun bisnis dan layanannya, atau sebaliknya sudah tidak layak dan harus menghentikan layanan penerbangannya sampai dinyatakan layak kembali.

Baca juga:  UMKM Manfaatkan Kredit Kreasi Rp 1,3 Triliun

Hal itu karena menyangkut kepentingan penumpang Sriwijaya Air group yang mencapai 10% dari total jumlah penumpang maskapai penerbangan nasional. Terlebih lagi dalam waktu dekat akan masuk masa peak season Natal dan tahun baru. ”Dengan diumumkannya kondisi Sriwijaya Air, penumpang terlindungi dari hal-hal yang merugikan dan menekan gejolak yang mungkin timbul di masyarakat,” ujarnya, Kamis (7/11).

Ia mengatakan, pengumuman harus dilakukan oleh pemerintah sebagai regulator penerbangan yang merupakan satu-satunya pihak yang terpercaya di masyarakat. Regulator juga seharusnya mendapat laporan terbaru setiap pergerakan bisnis maskapai sehingga bisa mengetahui tingkat kelaikan terbang pesawatnya.

Baca juga:  Pegawai Nonaktif KPK Tak Lulus TWK Bertambah

Selain itu, pengumuman tersebut merupakan peringatan kepada maskapai yang bersangkutan untuk selalu menjaga keberlangsungan bisnis dan operasional penerbangannya sehingga masuk kategori layak terbang. Di sisi lain, sebagai bahan informasi bagi stakeholder terkait untuk bersiap jauh-jauh hari menghadapi berbagai hal yang mungkin timbul.

Data yang dirilis Asosiasi Maskapai Penerbangan Sipil Nasional (INACA), tahun 2018 lalu, Sriwijaya Air group (Sriwijaya Air dan NAM air) mengangkut 12,7 juta penumpang domestik dari total 101,9 juta penumpang domestik maskapai nasional. Dengan demikian tiap hari Sriwijaya Group mengangkut rata-rata 34,7 ribu penumpang. Sebuah jumlah yang tidak sedikit. (Nikson/balipost)

Baca juga:  Pariwisata Jadi Sajian Utama di Ajang Regional Investment Forum 2017
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *