Korban upacara ritual ngurek saat mendapatkan perawatan di UGD RSU Karangasem. (BP/ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – I Gede Suardana (40) asal Dusun Ngob Peninggaran mengalami luka tusuk di dada setelah melakukan kegiatan ”ngurek” saat kerauhan ketika mengikuti upacara ritual di Pura Segara, Desa Seraya Tengah, Karangasem, Rabu (30/10) malam lalu. Akibat luka serius yang dialami, korban dilarikan ke RSU Sanglah, Denpasar.

Informasi yang dihimpun di lapangan, Suardana memainkan keris saat kerauhan. Setelah itu ia menusuk dada bagian kanan menggunakan keris tersebut. Tiba-tiba tubuhnya ambruk. Dada sebelah kanannya yang diurek mengeluarkan darah akibat tertusuk ujung keris.

Baca juga:  Desa Adat Tengkulung Gelar “Patoyan” di Pura Dalem Tengkulung

Luka tusukan di dada korban dalamnya sekitar 5 centimeter. Lantaran dadanya terus mengeluarkan darah, warga yang mengikuti kegiatan itu langsung melarikan korban ke UGD RSUD Karangasem dan mendapatkan penanganan intensif dari tim medis.

Salah seorang warga Seraya, I Wayan Rastin, menyatakan, ritual mepik di pura Segara Batu Telu, Desa Adat Seraya, berlangsung setiap enam bulan sekali. Pada ritual mepik Rabu (30/10), Dusun Ngob Peninggaran, Desa Seraya Tengah, yang mendapat giliran ngayah. “Ngayah pada setiap piodalan (usaba) sudah biasa, tapi kejadian dada tertusuk keris baru pertama kali. Saya tidak tahu mengapa korban sampai tertusuk keris,” kilahnya.

Baca juga:  Jelang Pilbub Bangli, PDIP Pecat Tiga Kadernya Termasuk Made Gianyar

Perawat I Nyoman Sudirga membenarkan adanya warga yang masuk UGD akibat luka yang dialami di dadanya. Oleh karena luka yang dialami cukup serius, korban kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *