DENPASAR, BALIPOST.com – HardysCorp yang didirikan oleh Putra Bali Gede Hardy dan Ketut Rukmini Hardy pada 11 Juli 1997 saat ini telah melepaskan seluruh aset unit bisnisnya guna untuk penyelesaian kewajiban kepada seluruh krediturnya. Akan tetapi HardysCorp tetap melakukan CSR HardysPeduli yang dilaksanakan melalui HardysFoundation.

Kegiatan ini untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Bali untuk mewujudkan cita-cita dalam menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali untuk menciptakan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala maupun niskala. Atau yang terkonsep dalam visi Gubernur Bali, Wayan Koster yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Baca juga:  Mayat Sopir Traktor Nyangkut di Gorong-gorong

Implementasi dari konsep Tri Hita Karana yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda ini juga tercantum dalam 9 Pilar HardysCorp. Melalui HardysPeduli, ikut melaksanakan secara nyata program Pemerintah Provinsi Bali yaitu Gerakan Semesta Berencana: Bali Resik Sampah Plastik.

HardysPeduli kali ini melaksanakan kegiatan di kawasan Pura Agung Jagatnatha dan Lapangan Puputan Badung pada Sabtu (26/10). Kegiatan CSR HardysPeduli ini dilaksanakan dan dihadiri oleh perwakilan keluarga HardysCorp, rekanan bisnis, masyarakat setempat dengan mengajak anak-anak karyawan, generasi muda HardysCorp, yakni Hillary Angelina Gardenia Hardy (Hillary Hardy yang saat ini sedang bersekolah di Grade 11 UWC SEA Singapore), Lilly Harmony Hardy, dan Jasmine Lovely Hardy, serta ikut berpartisipasi siswa-siswi dan guru-guru SMK PGRI 5 Denpasar. Tujuannya untuk mendapatkan edukasi secara nyata di lapangan.

Baca juga:  Selundupkan 4 Kg SS, Pria Hongkong Dituntut 20 Tahun Penjara

Konsep HardysPeduli adalah mengutamakan pemberian bantuan dalam bentuk Jnana Yadnya melalui proses edukasi kepada masyarakat yang dilaksanakan setiap akhir pekan. Tidak hanya dilaksanakan di public area atau kawasan wisata seperti pantai, namun HardysCorp juga melaksanakan CSR di tempat-tempat ibadah.

Melalui HardysPeduli diharapkan mampu membangun partisipasi masyarakat terutama generasi muda untuk berperan aktif dalam perlindungan lingkungan hidup dan pentingnya menjaga keseimbangan alam dalam ajaran Tri Hita Karana yang berlandaskan Tri Kaya Parisuda. Yaitu ketika kita memberi pelayanan kepada alam semesta, maka alam semesta akan memberi pelayanan terbaiknya kepada kita. (kmb/balipost)

Baca juga:  Ditarget Kelar 15 Desember, Revitalisasi Pasar Melaya Baru Rampung 60 Persen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *