SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Klungkung berencana menata kawasan pesisir Pantai Banjar Nyuh, Desa Ped, Nusa Penida. Penataan akan dilakukan dengan membuat jogging track ke arah timur sejauh kurang lebih 4 kilometer, sebagai daya tarik pariwisata di wilayah itu.

Utuk mewujudkan rencana tersebut, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menggelar pertemuan dengan masyarakat setempat di Kantor Camat Nusa Penida, Minggu (27/10). Pertemuan tersebut dipandu langsung oleh Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Bupati Suwirta Tegaskan Guru Harus Kuasai IT

Hadir pimpinan OPD terkait, Badan Pertanahan Kabupaten Klungkung, serta dari unsur TNI-Polri. Menurut Sekda Putu Winastra, pertemuan kali ini untuk menginventarisir atau melakukan pendataan tanah negara yang dimanfaatkan oleh masyarakat ataupun pelaku pariwisata. Ini juga sebagai tindak lanjut, dimana sebelumnya telah dilakukan penyisiran di pinggir pantai dari kawasan Banjar Nyuh ke arah timur sejauh 4 kilometer yang berpotensi dilakukan penataan kawasan pesisir pantai.

“Melalui rapat ini kita menyamakan persepsi dulu, sehingga pemahaman kita sama terkait dengan langkah-langkah kita ke depan dalam menata kawasan pariwisata Nusa Penida,” ujar Sekda Putu Winastra.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19, Dua Desa di Denpasar Tambah Warganya Meninggal

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyampaikan dari pendataan tanah negara itu, selanjutnya akan dilakukan pensertifikatan atas nama pemerintah daerah. Pensertifitakan ini bukan maksud pemerintah daerah untuk menguasai, tetapi menata agar lebih baik dan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Karena dari setiap langkah atau penataan yang dilakukan oleh pemerintah, harus dilengkapi dengan sertifikat. “Setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah, harus jelas untuk apa, objeknya dimana, itu harus jelas,” ujar Bupati Suwirta.

Baca juga:  Beachclub dan Resort di Suana Diminta Lengkapi Izin

Untuk tahap awal, Bupati Suwirta menugaskan Dinas Pekerjaan Umum Klungkung bersama Badan Pertanahan Klungkung turun bersama ke lapangan melakukan pengukuran. Sehingga nantinya bisa dibuatkan kajian lebih lanjut, baik itu terkait studi kelayakan/Feasibility Study (FS) maupun Detail Engineering Design (DED). (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *