Salah satu ruas jalan yang retak di Desa Perancak. Kondisi ini hampir terjadi di sepanjang jalan tembus tersebut. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Belum ada dua tahun pascadikerjakan, jalan tembus penghubung antarbanjar di Desa Perancak rusak. Ruas jalan berupa rabat beton itu terbelah (retak), padahal hanya bisa dilewati satu mobil dan jarang dilintasi.

Hasil pengamatan pada Jumat (18/10), di sepanjang jalan tembus dari Pulau Jawa (perumahan Seacorm) hingga ke jalan Sirkuit Perancak, Banjar Dangin Berawah, tersebut terbelah dengan retakan-retakan. Lubang retakan bervariasi hingga yang paling besar sekitar lima centimenter. Beberapa lubang tampak sudah ditambal.

Baca juga:  TPI Higienis PPN Pengambengan Belum Optimal

Sejumlah warga yang ditemui mengungkapkan, ruas jalan ini jarang dilalui kendaraan besar. Jalan dikerjakan pada tahun 2017 lalu. Warga menduga jalan retak lantaran kondisi tanahnya keras. Di sepanjang jalan tersebut tampak tanah kosong yang sudah dikavling-kavling, beberapa kandang ayam dan bangunan vila. Bangunan rumah penduduk masih sangat jarang. “Ini jalan tembus dari Budeng dan Loloan Timur ke Air Kuning atau Yeh Kuning lebih dekat,” kata Ramlan asal Loloan Timur.

Baca juga:  Koordinator Stafsus Presiden Nilai Tugas Pj Gubernur Bali Tak Ringan, Ini 5 Tantangannya

Dari informasi, pengerjaan jalan ini satu paket dengan peningkatan ruas jalan Mendoyo Dangin Tukad-Banjar Pegok, jalan Pohsanten–Pegok dan jalan Samblong Dauh Tukad-Sungai. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *