Camat Kusel I Made Widiana bersama Bendesa Ungasan Wayan Disel Astawa serta pihak terkait melakukan pengecekan lahan yang rencananya dijadikan Puskesmas Kutsel II di Ungasan, Senin (30/9). (BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan Kuta Selatan (Kutsel), Badung, dengan jumlah penduduk kurang lebih 100 ribu jiwa, saat ini hanya mempunyai satu puskesmas induk. Mengingat penduduk cukup banyak dan tersebar di enam desa/kelurahan, maka beban puskesmas menjadi sangat berat.

Untuk itu, dalam waktu dekat Kecamatan Kutsel berencana membangun tambahan satu puskesmas induk dan ke depannya puskesmas yang ada dirancang bisa melayani rawat inap. Sebagai langkah awal, Senin (30/9), Camat Kusel I Made Widiana bersama Bendesa Ungasan Wayan Disel Astawa, dan pihak terkait melakukan pengecekan lahan yang rencananya dijadikan Puskesmas Kutsel II.

Baca juga:  Karena Ini, Astawa Mampu Lari 374 Kilometer

Dari hasil pengecekan di lapangan, ada satu lokasi di kawasan Ungasan yang cocok untuk puskesmas, yakni lahan milik Pemprov Bali yang ada di dekat hotel renaissance seluas 4 hektar. Beberapa puluh are akan dimohonkan kepada Gubernur Bali untuk bisa dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan Puskesmas Kutsel II.

“Kami melalui beberapa kali musrenbang, belum bisa tembus untuk puskesmas karena terkendala lahan. Oleh sebab itu, kami mengecek lahan yang ada di wilayah Kuta Selatan terutama milik pemerintah, baik itu milik pemkab maupun milik provinsi,” kata Widiana ditemui di ruang kerjanya.

Baca juga:  Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac Disaksikan Presiden

Sementara itu, Puskesmas Kutsel I akan direlokasi, sebab luas lahannya sangat sempit yakni tidak lebih dari 3 are. Pihaknya berencana merelokasi ke fasum/fasos yang ada di kawasan Perumahan Permata Nusa Dua. Di sana ada lahan sekitar 20 are yang sedang diusulkan dan masih berproses di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim). “Mudah-mudahan tahun ini sudah diserahkan oleh pengembang dan bisa menjadi kewenangan pemerintah untuk mengatur,” ujarnya.

Untuk Puskesmas Kutsel II, pihaknya menargetkan paling tidak tahun 2020 lahannya sudah disetujui dan pada 2021 sudah terealisasi. Sementara relokasi Puskesmas Kutsel I diharapkan tahun 2020 sudah terealisasi, namun dengan pertimbangan anggaran pemerintah memadai. “Puskesmas Kutsel I akan mewilayahi Tanjung Benoa, Benoa, dan Kutuh, sedangkan Puskesmas Kutsel II mewilayahi Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran,” beber Widiana.

Baca juga:  Bupati Rochineng Pantau Pembangunan Pasar, Pasar Ubud Digenjot Tahun Depan

Menurutnya, relokasi Puskesmas Kutsel I ke lahan yang ada di Perumahan Permata saat ini sedang proses kajian. Semua prosedur tengah digodok oleh tim. Pihak pengembang sudah setuju untuk menyerahkan kepada pemerintah. Sementara bekas lahan Puskesmas I yang direlokasi bakal digunakan untuk kepentingan desa, baik itu balai desa maupun sekretariat desa adat. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *