MANGUPURA, BALIPOST.com – Selama 70 tahun terakhir, masyarakat Tiongkok dengan ketekunan, kegigihan serta kepercayaan diri yang kuat telah mampu menciptakan keajaiban ekonomi yang mengagumkan dunia. Dari negara tertutup menjadi negara terbuka, dari negara terbelakang menjadi negara yang makmur, Tiongkok telah mengalami perubahan yang sangat luar biasa di berbagai bidang. Demikian disampaikan Konjen RRT di Denpasar Gou Haodong saat perayaan HUT ke-70 Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di The Westin Resort, Nusa Dua Bali, Selasa (25/9) malam.

Dikatakan, pada tahun 2018 produk domestik bruto (PDB) Tiongkok mencapai 13.6 triliun dolar AS. Angka ini naik 176 kali lipat dibandingkan tahun 1952, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun mencapai 8.1%. Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok memberikan kontribusi hampir 30% terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca juga:  Perluas Peluang Manggis Bali ke Tiongkok, Registrasi Kebun Dipercepat

Pada 2018 total Pendapatan Nasional Bruto (GNI) per kapita mencapai 9.732 AS dolar, lebih tinggi dari tingkat rata-rata negara berpendapatan menengah. Dikatakannya, selama 40 tahun lebih sejak Tiongkok menerapkan kebijakan reformasi dan terbuka menjadikan 700 juta penduduk terlepas dari kemiskinan, dengan angka kemiskinannya turun dari 97,5% menjadi 1,7%. Ini mengukir sejarah dalam upaya pengurangan kemiskinan di seluruh dunia.

Demikian juga usia harapan hidup masyarakatnya meningkat dari usia 35 tahun sampai usia 77 tahun, yang telah meningkatkan rasa memiliki dan kebahagiaan rakyat Tiongkok. “Perubahan yang terjadi di Tiongkok bagi warga Tiongkok pun susah dibayangkan. Contohnya, pada tahun 1980 saat saya kuliah S1, di kabupaten saya ada 200 ribu lebih penduduk, namun hanya ada satu mobil yang dialokasikan untuk bupati untuk menjalankan tugas dinasnya. Hanya ada satu kulkas yang berada di rumah sakit kabupaten  sebagai tempat penyimpanan obat. Pada zaman sekarang, setiap keluarga punya kulkas, setiap tiga keluarga punya satu mobil buatan Tiongkok,” ujarnya.

Baca juga:  Perayaan Nataru, Polres Mapping Titik Kemacetan

Keajaiban Tembok Besar Tiongkok dibangun menggunakan batu bata satu per satu. Bersamaan dengan itu, perubahan yang terjadi di Tiongkok dalam 70 tahun terakhir ini, adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan berhari-hari yang diperoleh 1,4 miliar masyarakat Tiongkok di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok.

Perayaan HUT ke-70 RRT tersebut dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan undangan lainnya. (Subrata/balipost)

Baca juga:  Dari Identitas Pemotor Terseret Arus Sungai Yeh Ho hingga Banjir Ancam Denpasar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *